Cuplik.Com - MINA--Padang Arafah siap untuk digunakan wukuf sebagai puncak pelaksanaan ibadah haji. Tenda-tenda sudah 90 persen terbangun dan siap menyambut jamaah haji dari seluruh dunia pada 26 November 2009 mendatang. Ketersediaan air di Arafah juga dipastikan lancar untuk dipakai jamaah.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Subakin Abdul Muthalib, mengatakan, penataan tenda bagi jamaah mengalami perbedaan pada penyelenggaraan ibadah haji 1430 Hijriyah ini. "Sekarang di antara tenda-tenda sudah diberi sekat jalan," kata Subakin, di Mina, Sabtu (21/11). Hal itu, kata dia, membuat jarak antartenda tidak begitu padat.
Dia menambahkan, sekat jalan itu juga bisa dimanfaatkan untuk meja prasmanan pada pemberian makan jamaah haji. "Dengan begitu, jemaah akan lebih teratur ketika makan," kata Subakin. Menurut dia, keteraturan itu penting untuk menjaga kekhusyukan ibadah.
Berdasarkan pantauan, petugas haji dari pemerintah Arab Saudi sedang merapikan kondisi tenda. Toilet di masing-masing tenda juga telah bisa digunakan. Pembuatan tenda dikelompokkan berdasarkan maktab yang di dalamnya terdapat kira-kira 2.500 jamaah, setiap maktab dibatasi oleh pagar kawat.
Pemberhentian bus di Terminal Kudai juga sudah bisa digunakan. Terminal yang letaknya tak jauh dari Padang Arafah tersebut merupakan titik awal pemberhentian bus yang mengangkut jamaah ke Arafah dari Makkah. Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) sudah ada yang bersiaga di terminal itu untuk memastikan perjalanan bus berjalan lancar.
Sebanyak 210 ribu jamaah asal Indonesia bersama tiga juta jemaah dari seluruh dunia diangkut menggunakan bus menuju arafah pada 25 November 2009. Keesokan harinya, jamaah melaksanakan wukuf dan akan berada di Padang Arafah hingga matahari terbenam.
Subakin menambahkan, pengelompokan jamaah di Padang Arafah berdasarkan maktab dimaksudkan untuk memudahkan penjemputan menuju Muzdalifah. Seperti diketahui, jamaah akan menginap di Muzdalifah setelah wukuf, kemudian menuju Mina untuk melempar jumroh. Di Mina, jamaah akan tinggal selama tiga hari.
"Pengangkutan jamaah memakai bus dari Arafah ke Muzdalifah menggunakan sistem shuttle," kata Subakin. Jemaah akan diangkut per maktab sehingga tidak akan ada rebutan bus menuju Muzdalifah. Untuk kelancaran wukuf, PPIH mendirikan pusat koordinasi di Padang Arafah, lokasinya ditandai dengan bendera merah putih di tiang setinggi lebih 20 meter.
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, mengatakan, seluruh aspek dalam penyelenggaraan haji sudah siap melayani jamaah. "Petugas harus melayani dengan baik, semangatnya jangan turun," kata Agung usai meninjau kesiapan pelaksanaan wukuf di Padang Arafah. Jika hal itu bisa dijaga, penyelenggaran haji bisa sukses.
Agung tidak menampik jika keberhasilan penyelenggaran haji merupakan bagian dari program 100 hari pemerintah. Sehingga, dia ingin hal itu bisa terselenggara dengan baik. "Mudah-mudahan bisa lancar, karena saya lihat jamaah happy-happy saja di sini," ujar dia sambil terkekeh.