SBY Minta POLRI Dan Kejakgung Tidak meneruskan Kasus Pimpinan KPK

Cuplik.Com - JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Mabes Polri dan Kejakgung tidak meneruskan kasus pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Riyanto. ''Pihak Polisi dan kejaksaan tidak membawa kasus ini ke pengadilan, dengan tetap mempertimbangkan azas keadilan,'' kata SBY dalam pidato resminya, Senin (23/11) malam.

SBY mengakui, solusi ini bukanlah solusi awal yang ia rencanakan. Tadinya ia ingin kasus Chandra-Bibit terus berjalan ke pengadilan dan biar hakim yang memutuskan.

''Semula saya berpendirian seperti itu, dengan catatan proses penyidikan dan penuntutan dipercaya publik, dan tentu fair, objektif disertai bukti yang kuat,'' katanya. Tapi yang muncul adalah ketidakpercayaan yang besar ke Polri dan Kejakgung.

Masalahnyalantas masuk ke ranah sosial sehingga faktor yang presiden pertimbangkan bukan hanya proses penegakkan hukum itu sendiri. Tapi, tuturnya, juga mempertimbangkan pendapat umum, keutuhan masyarkat, azas manfaat, dan perbedaan hakiki antara hukum dan keadilan.

SBY menegaskan, penghentian kasus Chandra-Bibit harus mengacu ke aturan hukum dan tataran hukum. ''Saya tidak boleh dan tidak akan masuk ke wilayah ini karena penghentian penyidikan ada di wilayah Mabes Polri. Penghentian penuntutan ada di Kejakgung dan pengesampingan perkara lewat azas oportunitas adalah wewenang jaksa agung,'' kata SBY.