Dada: Saya akan Mundur Jika Ada Politik Uang

Cuplik.Com - Wakil Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Jabar Dada Rosada kembali menegaskan akan mundur dari bursa pencalonan Ketua DPD   Partai Golkar Jabar, jika praktik politik uang dan jual beli suara terjadi dalam musda.

”Saya harus mundur kalau masuk ke ranah politik uang. Sejak awal saya tidak  setuju  dengan money politics,” ujar Dada.

Dada menjelaskan, praktik politik uang hanya akan memberikan dampak negatif, tidak hanya bagi dirinya pribadi tetapi juga Partai Golkar. ”Politik uang  akan merusak mental dan citra  Golkar. Membuat kondisi tidak sehat, karena muncul ketidakpercayaan, kecemburuan, dan saling curiga,” ujar Wali Kota Bandung.

Sedangkan dampak bagi dirinya pribadi, Dada mengatakan, besar kemungkinan praktik politik uang akan membuatnya diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). ”Sebagai wali kota, urusannya akan panjang dan pasti diperiksa KPK. Jadi, saya harus mundur apabila dihadapkan pada permintaan yang berbahaya itu,” katanya.

Pengamat politik dan ilmu pemerintahan dari Unpad Dede Mariana mengatakan, permainan uang dalam musyawarah baik tingkat nasional maupun daerah, lazim terjadi dan terpelihara di dunia perpolitikan Indonesia.

”Tentunya, para calon tidak secara terang menyebut money politics, tetapi lebih diarahkan kepada cost politik. Dua hal ini memang abstrak. Money politics bisa berubah menjadi cost politik, jika kandidat  membuka akuntabilitas secara transparan,” ujar Dede.