Seperti yang diutarakan Ade Jamal (32), salah seorang penjual domba di Kec. Ngamprah, Kab. Bandung Barat. Tahun lalu, harga domba kualitas bukan super masih bisa dijangkau dibawah Rp 1 juta. "Tapi tahun ini sudah jarang yang harganya dibawah Rp 1 juta kecuali beli banyak. Saya biasa menjual mulai Rp 1,3 juta untuk domba kualitas bukan super," katanya ketika ditemui Selasa (24/11).
Menurutnya, kenaikan harga domba dikarenakan pasarannya juga meningkat. "Memang tidak ada aturan bakunya. Dan saya sih sebagai tukang jual domba ikut harga kompakan saja dengan teman-teman lain," katanya.
Ia juga mengatakan khusus untuk kebutuhan kurban, masyarakat tentu mencari yang sesuai syaratnya. Diantaranya usia serta berat badan domba jantan. Yang membadakan harga adalah kualitas domba seperti dari Garut dan domba sayur (domba biasa).
"Di sini bahkan di Jawa Barat jarang yang mencari atau menjual kambing. Kambing biasanya dicari oleh orang Jakarta dan sekitarnya," kata Ade yang merupakan warga Kampung Situ Bolang, Desa Margajaya, Kec. Ngamprah, Kab. Bandung Barat itu.
Disebutkan untuk domba garut super harganya bisa mencapai Rp 2,5 juta untuk yang memiliki berat tubuh hingga 70 kilogram. Namun untuk domba sayur, rata-rata antara Rp 1,3 juta hingga Rp 1,8 juta.
Dikatakan Asep (30), penjual domba lainnya, penjualan domba untuk kurban meningkat ketika satu minggu sebelum kurban. "Setelah itu kondisinya biasa saja. Baru pada malam takbiran biasanya penjualan naik lagi. Mungkin buat yang belum sempet beli. Tapi kadang setelah shalat idul adha juga masih ada yang nyari. Biasanya harganya berbeda, bisa lebih murah atau lebih mahal. Bergantung kebutuhan yang jual," katanya.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kab. Bandung Barat, Atot Kustawa mengatakan tidak bisa memantau pergerakan harga domba satuan menjelang Idul Adha. "Namun sejauh pemantauan kami peningkatan harga domba masih cukup stabil. Belum ada lonjakan yang sangat tinggi," ungkapnya.