Burhan: Pernyataan Amien Kental Sisi Politiknya

Cuplik.Com - JAKARTA--Skandal Penyaluran Modal Sementara (PMS) Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun tak sekedar berkutat di isu hukum saja. Peneliti Lembaga Survei Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mencium aroma politik yang kuat dibalik desakan mundurnya Boediono dan Sri Mulyani.

Keduanya memang pihak yang paling bertanggungjawab dalam menyalurkan PMS ke Bank Century. Kala itu Boediono sebagai Gubernur Bank Indonesia. Politisi DPR sudah mulai keras berteriak agar keduanya non aktif dalam pemeriksaan di panitia angket Century.

Terakhir, Ahad lalu, sesepuh PAN Amien Rais juga bersuara sama. Amien meminta Boediono yang kini jadi wapres, dan Sri Mulyani sebagai menkeu, undur diri saja.

Menurut Burhan, pernyataan Amien kental sisi politiknya. ''Ini bisa dilihat sebagai upaya meningkatkan posisi tawar PAN di kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,'' katanya pada Republika, Senin (30/11).

Di Kabinet Indonesia Bersatu II, PAN mendapat jatah tiga kursi menteri, yaitu Hatta Radjasa sebagai menko Perekonomian, Zulkifli Hasan sebagai menhut, dan Patrialis Akbar sebagai menkumham.

''Bila nanti Boediono dan Sri Mulyani bisa mundur, maka yang akan naik perannya adalah Hatta,'' ungkap Burhan. Hatta sebelumnya mensesneg di KIB jilid I. Semasa penyusunan KIB II, sempat terbetik kabar kalau Hatta ingin jadi menteri senior.

''Pak Hatta bisa jadi super menteri nanti kalau Pak Boediono dan Sri Mulyani turun,'' sambungnya. Posisi Boediono dan Sri Mulyani, tambah Burhan, memang terjepit. Karena keduanya tidak memiliki basis politik dan kaki di DPR.

Pada akhirnya, Burhan menilai isu Century bisa dimanfaatkan menjadi pertarungan memperebutkan kekuasaan di lingkaran dalam Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.