Amien dalam diskusi korupsi di Aula Barat Institut Teknologi Bandung juga memaparkan hasil kajiannya terhadap pemberitaan kasus korupsi sejak 1955 hingga sekarang di sejumlah surat kabar. Pada 1955, misalnya, Menteri Kehakiman Djody Gondokusumo ditangkap karena menerima suap dari seorang pengusaha agar bisa mendapat visa. Lalu pada 1957, Polisi Militer Divisi Siliwangi Jawa Barat bergerak menangkapi para koruptor yang menggelembungkan harga kertas suara Pemilu.
Terus berulang dan miripnya modus korupsi tersebut, kata Amien, menunjukkan besarnya kesalahan sistem di negara ini. Yang mengenaskan adalah bahwa para pejabat koruptor umumnya orang-orang berpendidikan tinggi, minimal sarjana. Juga kenyataan pelaku korupsi ternyata mahasiswa yang dulu turun ke jalan menolak korupsi pejabat. "Kalau negara ini dibilang maju, hebat, itu mimpi di siang bolong," katanya.
Solusinya, Amien meminta pemerintah memperbaki sistem manajemen pengelolaan negara. Selain itu, mengubah pola pikir masyarakat dan mengikut sertakan kalangan pengusaha untuk menolak korupsi, misalnya dengan tidak menyuap pejabat. "Yang dipenjara itu kebanyakan orang pemerintah, padahal keuntungan (korupsinya) kecil," tandasnya.