Rabu, 12 Februari 2025

Awasi Terapi dan Komplikasi Diabetes

Awasi Terapi dan Komplikasi Diabetes

GAYA HIDUP
4 Desember 2009, 11:29 WIB
Cuplik.Com - PEMANTAUAN kadar gula darah teratur dapat menekan laju komplikasi akibat diabetes sekaligus menekan biaya perawatan jangka panjang. Kini monitor gula darah bisa dilakukan sendiri tanpa harus ke rumah sakit.

Diabetes adalah suatu penyakit sistemik, artinya berpotensi mengenai organ-organ di seluruh tubuh atau mengganggu fungsi organ tersebut. Bila saja diabetesi (penyandang diabetes) mampu menjaga kadar gula darahnya senantiasa terkontrol, usia harapan hidupnya bisa sama dengan orang sehat normal. Namun, manakala gula darah tidak terkontrol, risiko komplikasi pun mengintai.

Komplikasi akibat diabetes dapat menyerang hampir semua organ vital tubuh. Pada jantung menimbulkan serangan jantung; pada otak menimbulkan stroke; pada ginjal menyebabkan gagal ginjal; pada mata menyebabkan kerusakan retina (retinopati diabetika); pada organ reproduksi bisa menyebabkan impotensi (pria); serta gangguan sirkulasi darah dan sistem saraf (biasanya pada tungkai bawah).

Penting digarisbawahi bahwasanya komplikasi diabetes yang telanjur terjadi tidak akan bisa diperbaiki ke kondisi semula (irreversible). Banyak diabetesi yang mengalami lumpuh karena stroke, kehilangan penglihatan, atau kakinya terpaksa diamputasi akibat perburukan penyakit yang terlambat ditangani. Hal ini tak hanya meningkatkan morbiditas (kecacatan dan ketidakmampuan), biaya pengobatan pun bisa melonjak.

Di Amerika, catatan American Diabetes Association tahun 2008 menyebutkan biaya langsung yang dibelanjakan untuk perawatan diabetes mencapai 10 persen dari total belanja kesehatan nasional atau sekitar USD 4.000-7.000 per pasien per tahun. Berdasarkan penelitian dari Oliver Schnell tahun 2008 yang diterbitkan dalam Diabetes Technology and Therapeutics terungkap bahwa persentase terbesar adalah biaya tindakan dan perawatan komplikasi, yakni mencapai 49 persen. Biaya lainnya adalah kunjungan dokter (25 persen) dan obat-obatan untuk terapi tambahan nondiabetes (9 persen). Di sisi lain, biaya untuk obat antidiabetes sendiri hanya berkisar 4 persen dan swamonitor gula darah (menggunakan alat) hanya 2 persen.

Hal tersebut menunjukkan bahwa dampak terbesar diabetes dari segi ekonomi adalah manakala timbul komplikasi. "Nyaris separuh biaya habis oleh karena komplikasi, misalnya biaya operasi dan perawatan pascakomplikasi. Kondisi ini hampir sama di seluruh dunia," kata Product Manager Accu Check PT Roche Indonesia, Hery Purwanto.

Sebagai contoh,penelitian yang dilakukan Ramsay et.al pada tahun 1999 menyebutkan biaya yang dikeluarkan diabetesi yang mengalami gagal ginjal 3-4 kali lebih besar dibanding diabetesi tanpa komplikasi. Tak mengherankan mengingat orang gagal ginjal (jika tidak melakukan transplantasi ginjal) biasanya harus menjalani cuci darah rutin dengan kisaran biaya Rp800.000 untuk sekali cuci darah.

UKPDS study tahun 2003 yang dilakukan Clarke et.al juga merinci biaya komplikasi diabetes pada kejadian tahun pertama. Antaralain amputasi (Rp131juta), serangan jantung (Rp63juta), stroke (Rp36,6juta), dan kebutaan (Rp13,5 juta per satu mata). Biaya ini akan terus membengkak karena terapi harus dilakukan seumur hidup.

"Untuk itu, fokus utama pengendalian biaya perawatan diabetes adalah berupaya semaksimal mungkin untuk menunda terjadinya komplikasi, bahkan dicegah agar jangan sampai timbul," tandasnya.

Terapi yang tidak terpantau dengan baik dan kadar gula darah yang tidak stabil dapat meningkatkan risiko komplikasi diabetes. Untuk memantau kondisi kadar gula darah, diabetesi dapat dengan mudah melakukannya sendiri di rumah melalui alat swamonitor gula darah. Kalau sering terjadi fluktuasi kadar gula darah, perlu dicurigai kemungkinan adanya komplikasi atau kondisi yang mengarah ke sana. "Dengan kata lain, swamonitor gula darah dapat dijadikan indikator awal komplikasi," sebutnya.

Dalam manajemen diabetes dikenal prinsip "4 sehat 5 teratur" yang meliputi edukasi diabetes, aktivitas fisik, pengaturan makan (diet), mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter, dan swamonitor gula darah. Diabetesi yang patuh menjalankan 5 pilar tersebut berisiko lebih rendah mengalami komplikasi.

Di lain pihak, Hery menegaskan manfaat swamonitor gula darah secara jangka panjang akan memberikan efek penghematan yang signifikan dalam biaya pengelolaan diabetes. Artinya, diabetesi cukup mengeluarkan biaya sekitar Rp1juta-Rp1,5 juta (untuk pembelian alat) dan strip-nya. Sebagai contoh, biaya per tes menggunakan Accu Check Active sekitar Rp7.700 atau sekitar Rp739.200 per tahun. Bandingkan dengan biaya perawatan diabetes yang telanjur mengalami komplikasi.

Sayangnya, di Indonesia angka pemakaian Swamonitor gula darah masih rendah. Hingga tahun 2008, terdapat 8,4 juta diabetesi di Indonesia. Dari populasi tersebut, hanya sekitar 10 persen (840.000 orang) yang berobat ke dokter. Nah,di antara diabetesi yang melanjutkan pengobatan ke dokter itu, hanya 7 persen saja yang memakai swamonitor gula darah. Padahal di Inggris, hasil penelitian Belsey et.al mengklaim penggunaan swamonitor gula darah mampu menghemat belanja kesehatan nasional hingga Rp263 miliar.

Marketing Manager Accu Check PT Roche Indonesia Dr Benny Kurniawan memaparkan beberapa karakter pasien yang sebaiknya melakukan pemantauan dengan swamonitor gula darah, yaitu orang yang baru terdiagnosis diabetes; diabetesi yang mulai memakai insulin; dan diabetesi yang melakukan terapi noninsulin tapi kadar gula darahnya belum stabil, berisiko hipoglikemi (kadar gula rendah), atau dalam masa sakit.

"Hipoglikemia atau kadar gula darah yang kurang dari 60 mg/dl bisa berbahaya karena menyebabkan suplai oksigen ke otak berkurang atau terjadi shock. Akibatnya pasien bisa pingsan dan kalau tidak segera ditolong bisa meninggal dalam 5 menit," ujar Benny seraya memaparkan beberapa gejala hipoglikemia seperti keringat dingin, mata berkunang-kunang, sulit konsentrasi, jantung berdebar kencang, dan badan lemah.

Terkait pengaturan makan, Benny mengingatkan diabetesi untuk memperhatikan jumlah, jenis dan jadwalnya. Nasi yang konon dianggap "musuh" diabetesi karena indeks glukosanya tinggi tetap boleh dikonsumsi dalam jumlah tepat. Namun, diabetesi tidak dianjurkan mengonsumsi nasi yang sudah dalam bentuk bubur karena cepat menaikkan kadar gula darah. Nasi beras merah yang berserat dan nasi dari beras pera juga lebih baik daripada nasi beras ketan.

"Dalam pengaturan jadwal makan, diabetesi sebaiknya memecah-mecah waktu makannya. Makan 6 kali sehari dalam jumlah cukup lebih baik bagi diabetesi daripada makan 3 kali sehari tapi porsinya banyak," pungkasnya.

Penulis : Alghoz
Editor : Alghoz

Tag :

CURHAT RAKYAT

Kemenparekraf Gandeng Merry Riana Group Tingkatkan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menjalin kerja sama dengan Merry Riana Group dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) ekonomi kreatif. Kolaborasi ini bermula dari kunjungan Menteri Pariwisata dan E

Workshop Gerabah Sitiwinangun Kabupaten Cirebon

Sitiwinangun adalah nama sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Desa ini sudah lama dikenal sebagai pusat kerajinan gerabah terbesar dan masih bertahan di wilayah Kabupaten Cirebon. Dapat dikatakan kerajinan gerabah Sitiwi

Rilis Lagu Terbaru, Miss Merry Riana Ungkap Fakta

Fakta mengejutkan terungkap dari Miss Merry Riana. Siapa sangka Entrepreneur, Investor dan Content Creator ini menyanyikan sebuah lagu rohani? Berawal di akhir bulan Januari 2023, pada saat itu Produser Impact Music Indonesia, Alberd Tanoni meminta Ms

TERBARU LAINNYA

IKLAN BARIS

Jasa Foto / Video Wedding dan Prewedding, Live Streaming Indramayu dan sekitarnya, Harga Terjangkau Kualitas Cemerlang. Cuplik Production WA 081312829503
Ruqyah Islami wilayah Indramayu dan sekitarnya, Hub Ustadz ARI wa 0877-2411-1128
Bakso Goyang Lidah depan Gardu Induk Singajaya, menggoda selera. Kualitas Daging Sapi terjamin.
layanan terapi hati ,kesembuhan luka batin,fobia,anxiety ,cemas, hidup sial,tak bahagia ,rezeki seret,psikomatik dan semua yang urusan pikiran ,bisa konsultasi wa 0813 5227 9928 /bang rudy insyaalllah
Hadir FRENDOT jasa pembuatan stiker, kalender, plakat, cetak ID card dan banyak lainnya lokasi depan RS MM Indramayu