CIKEAS, MINGGU - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dalam pertemuan selama sekitar 40 menit, sepakat untuk saling mengurangi kesalahpengertian di dalam dinamika politik yang berlangsung hingga pemilu mendatang. Tujuannya supaya pemerintahan yang tinggal delapan bulan lagi dapat tetap berjalan dengan baik.
Hal itu disampaikan juru bicara presiden Andi Mallarangeng dalam keterangan pers usai mendapat pengarahan dari presiden, Minggu (23/2) malam. Sebelumnya Presiden dan Wapres melakukan pembicaraan di rumah pribadi presiden di Puri Cikeas Indah, Bogor, Jawa Barat.
"Kedua pemimpin sepakat untuk mengurangi misunderstanding yang terjadi dalam dinamika politik dengan tujuan agar sisa waktu pemerintahan dapat berjalan dengan baik," kata Andi.
Menurutnya ada tiga hal yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut. "Salah satu hal yang diminta Presiden adalah agar Jusuf Kalla sebagai ketua DPP Partai Golkar dapat terus membina hubungan lebih baik dengan Partai Demokrat. Itu salah satu," kata Andi.
"Presiden minta bagaimana menjaga hubungan baik Partai Golkar dan Demokrat. Keduanya sepakat Partai Golkar dan Demokrat akan menjaga hubungan dengan baik. Jiuka hubungan kedua partai baik, pemerintahan pun akan berjalan baik," papar Andi.
Dua hal lainnya, lanjut Andi, Presiden dan Wapres mengevaluasi perkembangan situasi terakhir di Aceh pascarekonstruksi tsunami dan kelanjutan rekonsiliasi pacakonflik.
Masalah lain yang dibicarkan adalah langkah-langkah di bidang ekonomi untuk mengatasi dampak krisis.
Sebelumnya presiden juga minta Kalla untuk menjelaskan dinamika politik yang berlangsung di Partai Golkar.