Kritik Keras Hujani Pansus Hak Angket Century

Cuplik.Com - JAKARTA--Kritik keras mulai menghujani pansus hak angket kasus Bank Century. Pansus tersebut dianggap tidak lebih dari 'dagang politik' para politisi di Senayan. Sehingga, kasus Bank Century harus dituntaskan dengan people power untuk menyeret pihak yang bertanggung jawab.

Hal itu disampaikan mantan aktivis 1998, Haris Rusli Moti, dalam konferensi pers 'Ultimatum 100 Hari Bagi SBY-Boediono', di Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera), Rabu (16/12). "Pansus sudah tidak relevan lagi, kita semua tahu itu tidak lebih dari dagangan politik saja," ujar dia.

Haris mengatakan, terdapat tiga aktor utama yang harus bertanggung jawab dalam kasus Bank Century ini, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Sri Mulyani, dan Boediono. "Mereka harus ditangkap dan diadili," ujarnya. Menurut Haris, suatu hal yang mustahil jika presiden tidak tahu-menahu soal kasus Bank Century.

Aktivis lainnya, Indro Cahyono, mengatakan, SBY tidak memiliki itikad untuk menuntaskan kasus Bank Century dan ini memperlihatkan bahwa saat ini tidak ada ada otoritas yang disebut presiden. "Saat ini adalah krisis legitimasi paling besar setelah reformasi," kata dia bernada tegas.

Kalau SBY tidak kunjung bersikap, kata Indro, maka hal itu menjadi momentum bagi rakyat untuk begerak. Mengenai kinerja pansus, dia mengatakan, pansus harus berani memanggil SBY untuk menjelaskan kasus Bank Century karena SBY mengeluarkan perppu yang menjadi titik awal perampokan uang negara.