Fraksi Demokrat Dihianati Koalisi

Cuplik.Com - Anggota Panitia Khusus Hak Angket kasus Bank Century Ruhut Sitompul mengatakan kelima fraksi koalisi Demokrat sudah berkhianat. Hal ini terkait dengan usulan penonaktifan terhadap Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Presiden Boediono.

Hal itu diungkapkan Ruhut di Jakarta, Senin (21/12). Menurutnya, Fraksi Partai Demokrat merasa dikhianati mitra koalisi pemerintah di DPR berkaitan dengan keluarnya imbauan Pansus Angket Century yang menganjurkan penonaktifan Boediono dan Sri Mulyani. Kalau partai oposisi yang mengimbau, PDIP, Hanura dan Gerindra, kami hormati,"ujar Ruhut.

Ia menyatakan partai koalisi hanya mau jabatan menteri tetapi ternyata di DPR tidak sejalan dengan Demokrat. "Aku hanya sedih dengan cara koalisi. Madu kalian bayar dengan air tuba," ujar Ruhut.

Ruhut juga menilai ada fraksi parpol yang dikategorikan 'kanan kiri OK'. Namun, ia enggan menyebutkan partai mana yang dimaksud.

Ruhut juga membantah bahwa Demokrat terlalu lugu sehingga kecolongan dengan keluarnya imbauan nonaktif Boediono-Sri Mulyani. Sebenarnya, lanjut Ruhut, fraksinya yang mendukung klausul imbauan, bukan desakan.

"Delapan anggota fraksi kami yang merekomendasikan imbauan tersebut. Tetapi fraksi lain yang menginginkan wapres dan menkeu nonaktif secara resmi," pungkasnya.

Namun pernyataan Ruhut dibantah anggota pansus dari FPKS Mukhamad Misbhakun. Dikatakannya ini bukan soal berkhianat atau tidak. "Sangat naif jika kompetensinya hanya kesana. Kami ingin menuntaskan persoalan ini untuk kepentingan masyarakat," tegasnya.

Karena, konteks koalisi yang kami bangun yakni good governance dan pemerintahan yang bersih. Ia juga mengatakan bahwa Ruhut harus jujur, bagaimana imbauan tersebut disepakati dan latar belakang Demokrat seperti apa yang kemudian menyepakati imbauan tersebut.

"Demokrat harus konsisten dan berpolitik secara elegan. Jangan di belakang begini, kemudian di sisi lain begitu," tukasnya.