Tapi ternyata banyak jenis penyakit yang salah satu indikasinya adalah nyeri dada, di antaranya kanker paru, kanker payudara, dan meningkatnya asam lambung.
Tidak semua nyeri dada berasal dari adanya gangguan pada organ jantung. Namun, nyeri dada memang merupakan gejala khas dari sakit jantung. Nyeri yang Anda rasakan bisa karena kebutuhan oksigen meningkat atau pasokannya kelewat rendah, bisa juga kombinasi keduanya.
Pada penderita penyempitan pembuluh nadi koroner (pembuluh darah yang menyuplai makanan), otomatis pengaliran darah terbatas.
Kalau penderita membutuhkan konsumsi oksigen berlebih, seperti waktu berolahraga atau ketika menghadapi situasi menegangkan, misalnya marah, bisa diperkirakan timbulnya gejala angina atau nyeri dada.
Sensasi nyeri dada akibat penyakit jantung koroner bisa bermacam-macam. Biasanya berupa rasa tertindih beban berat, rasa dicengkeram, mual atau enek, rasa panas terbakar, atau rasa tercekik di leher.
Bagian tubuh yang mengalami keluhan itu bisa di tengah dada, ulu hati, juga antara tulang belikat, dengan penjalaran ke lengan kiri, leher dan rahang. Gejala ini awalnya timbul saat penderita melakukan kegiatan fisik yang menguras tenaga.
Keluhan itu biasanya akan hilang setelah penderita beristirahat. Namun, bila penyakit pembuluh darah tersebut dibiarkan berkembang, keluhan juga akan muncul di waktu istirahat.
Bertambah beratnya penyakit membuat nyeri dada berlangsung makin lama dan bisa disertai keringat dingin, gelisah, kaki dan tangan dingin, bahkan sampai kejang dan kesadaran menurun. Jika tidak segera mendapat pertolongan medis, kasus ini dapat berakhir fatal.
Jadi waspadailah jika Anda merasakan nyeri dada, sebaiknya segera hubungi dokter Anda.