Kemudian, bagi mereka yang tidak menderita stroke tapi menjadi penggemar cokelat, kemungkinannya 46 persen lebih kecil untuk mati akibat stroke. Lalu, apa yang menjadi alasan cokelat dapat mencegah stroke? Salah satu alasan yang diyakini adalah cokelat banyak mengandung flavanoids dan memiliki elemen anti-oksidan. Demikian dilansir Telegraph, Jumat (12/2).
Untuk lebih memastikan, para peneliti masih terus melakukan penelitian lebih lanjut, seperti dikatakan Sarah Sahib, dari University of Toronto di Kanada, "Masih lebih banyak penelitian yang diperlukan untuk menentukan apakah cokelat benar-benar menurunkan risiko stroke."
Bersama koleganya, Dr Gustavo Saposnik, mereka menemukan bahwa 44.489 orang yang makan cokelat satu porsi per minggu, 22 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami stroke daripada orang yang tidak makan cokelat. Lalu, studi kedua menemukan, 1.169 orang yang makan 50 gram cokelat sekali seminggu itu, 46 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mati akibat stroke daripada orang-orang yang tidak mengonsumsi cokelat.
Namun, Dr Saposnik tetap memberikan peringatan, "Makan cokelat terlalu banyak dapat membuat Anda gemuk karena cokelat juga mengandung lemak jenuh. Penyelidikan lebih lanjut perlu dilakukan. Kita perlu mempelajari konsumsi cokelat tertentu." Menurut sebuah laporan, temuan ini dijadwalkan akan dipresentasikan pada perayaan 62 tahun American Academy of Neurology di Toronto.