Konser yang disiarkan sebuah stasiun televisi swasta nasional secara langsung itu menghadirkan lagu-lagu terbaru album Keseimbangan, seperti Aku Menyayangimu -- liriknya ditulis KH Mustofa Bisri, Jenderal Tua, Kuda Coklat, Suhu, Pohon untuk Kehidupan, Hutanku, Ayolah Mulai, Ya Allah Kami, Malahayati, Kasihku, Sepakbola, dan Tanam Siran Tanam.
Namun sebelum lagu-lagu bernuansakan kemanusiaan dan lingkungan itu menghipnotis warga Orang Indonesia (OI) --organisasi fans Iwan Fals-- di tempat konser, Iwan menggedornya dengan lagu-lagu lawas. Ya, Kuda Lumping, Libur Kecil Kaum Kusam, Mata Indah Bola Pingpong, dan sejumlah lagu lainnya, seakan disiapkan sebagai umpan untuk "memanaskan" suasana.
Malam itu, Iwan yang mengenakan kaos bertuliskan "Panji-panji Demokrasi" dan celana jins biru benar-benar menguasai penonton. Iwan kerap membuat mereka terpana, bernyanyi-nyanyi, berjingkrak-jingkrak, atau meluapkan segala ekspresinya. Dan seperti biasa, ia ditemani Totok Towel (gitar), Edi Darome (keyboard), Herry Buchaeri (bass), dan Deni (drum), sebagai band pengiring.
"Hidup ramah lingkungan dengan memisahkan sampah organik dan organik sebelum dibuang," pesan Iwan sebelum tembang Asik Gak Asik meluncur dari bibirnya. Penonton bersorak-sorak menyambut ajakan sang idola.
Berbeda dengan album-album sebelumnya, album Keseimbangan diproduksi dan diedarkan PT Tiga Rambu --perusahaan milik Iwan Fals dan istrinya Rosana Listianto. "Album Keseimbangan bisa dibeli langsung di rumah Iwan Fals, melalui Yayasan Orang Indonesia dan melalui produsen motor TVS," jelas Rosana Listianto.