"Makan sosis dan daging-daging lain meningkatkan peluang seseorang memperoleh kanker, tetapi juga memakan daging yang tidak benar-benar tanak dimasak juga sama," demikian hasil penelitian tersebut seperti dilaporkan Ranesi.
Hasil penelitian ini serempak dipublikasikan di London, Washington, Beijing, Hongkong, dan Amsterdam.
Dari hasil penelitian 21 orang ilmuwan internasional dalam lima tahun belakangan telah mempelajari 7.000 penelitian kanker. Rekomendasi para peneliti itu menyatakan untuk menghindari risiko kanker harus makan makanan yang sehat, cukup gerak badan, dan jangan gemuk.
Namun, Tim Bijers dari Universitas Colorado di Amerika menekankan bahwa bukan berarti orang yang memiliki gaya hidup sehat dijamin tidak akan terkena kanker. Itu tidak ada jaminan.
Namun, menurut Tim Bijers, dengan melaksanakan rekomendasi seperti makan makanan sehat, banyak gerak, serta tidak kelebihan berat badan, akan mengurangi risiko kanker.
"Tidak ada pencegahan mutlak. Seperti kalau seseorang berhenti merokok, maka tidak merupakan jaminan bahwa seseorang akan bebas kanker paru-paru. Yang kami persoalkan adalah mengurangi resiko," kata Tim Bijers.
Kata dia, ada beberapa pilihan masuk akal bisa diambil, yang bisa mengurangi risiko kanker. Dan jika seseorang tetap mendapat kanker, maka hidup sehat bisa mengurangi kans seseorang akan mati karenanya.
"Jadi, tidak ada janji untuk menghindar dari kanker, namun kami yakin dapat mengurangi risiko kanker melalui gizi dan pilihan makanan," ujarnya.