Kanker nasofaring ini merupakan salah satu jenis kanker kepala leher. Pada stadium awal, gejala kanker ditandai dengan pilek yang kronis, sakit kepala secara terus menerus, telinga berdenging, bahkan pada stadium lanjut ditandai dengan adanya juling pada mata dan benjolan di leher.
Salah satu anggota penemu NPC test strip, Prof Dr Sofia Mubarika, MMed Sc PhD, mengatakan dengen NPC test strip bisa mendeteksi dini gejala kanker nasofaring sehingga bisa mencegah pasien mengalami stadium lanjut. “Deteksi dini sangat mungkin, karena selama ini penanganan pasien NPC sekitar 80 persen masuk stadium lanjut,” terangnya dalam Launching NPC test strip, di Gedung Grha Wiyata FK UGM, Sabtu (6/3).
Dalam penelitiannya diketahui, setidaknya di RS Sardjito terdapat 269 kasus NPC sejak 2001-2004. Dimana kini setiap tahun ada 100 kasus baru dengan kecenderungan penderita usia muda. Penyakit NPC sendiri memiliki keterkaitan dengan infeksi virus Epstein-Barr (EBV). Karenanya, pengembnagan diagnosis NPC yang dikembngakan oleh FK UGM ini menggunakan marker untuk mendeteksi EBV.
"Selain itu, NPC test strip dapat mendeteksi antibodi IgG terhadap protein early antigen (EA). Sehingga pada orang sehat, test ini akan memberikan hasil yang negatif dengan akurasi 100 persen. Sementara untuk yang tekena NPC, test ini bisa menunjukkan hasil test sekitar 83 persen," paparnya.
Pemeriksaan dengan NPS strip dapat dilakukan dengan pengembilan satu tetes darah dari pasien untuk diuji serumnya. Kemudian diencerkan dengan larutan yang disediakan pada kit. NPC tes strip kemudian dicelupkan pada larutan tersebut dan dalam waktu 3-5 menit hasil pemeriksaaan dapat dilihat berupa bentuk garis pada strip. “Cara penggunaan test strip ini hampir sama seperti penggunaan strip untuk tes kehamilan,” tuturnya.
Sementara itu, Dekan FK UGM Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., mengatakan temuan hasil inovasi dari dosen FK UGM ini sangat bermanfaat untuk mendeteksi kanker nasofaring. Menurutnya, harga alat ini bisa lebih murah, dengan tingkat sensitifias dan akurasi cukup baik untuk deteksi awal NPC.
“FK UGM memberikan sesuatu yang inovatif. Dengan menghasilkan produk yang sudah teruji dan berkualitas dengan lebih tejangkau (sekitar Rp10.000). Alat ini nanti bisa digunakan para dokter yang bekerja di pelosok, di puskesmas atau dokter keluarga,” imbuhnya.