Seperti dikutip dari Telegraph, informasi pengguna ini dapat diperoleh di ‘Pirate Bay' situs berbagi file terbesar di dunia. Pada Rabu lalu, daftar ini telah menyebar di internet karena berhasil diunduh oleh 1000 pengguna, menurut laporan BBC. Salah satu pelaku bahkan menyebut daftar ini, "menakjubkan dan sedikit menakutkan."
Kejadian ini begitu menakutkan banyak pengguna yang tidak paham informasi apa saja yang telah tersebar. Minggu lalu. Facebook melaporkan bahwa mereka telah memiliki 500 juta pengguna di mana ini setara dengan 8% populasi dunia.
Daftar ini dibocorkan oleh Ron Bowles konsultan keamanan online yang melaporkan hanya menggunakan cara sederhana untuk mengumpulkan data dari situs. Di lain pihak, Facebook mengatakan bahwa informasi di daftar ini memang telah bebas diakses secara online.
"Orang yang menggunakan Facebook memiliki hak untuk menyebarkan informasi mereka kepada siapapun yang mereka inginkan dan kapanpun mereka mau," ujar juru bicara Facebook.
Dalam kasus ini, informasi yang disetujui oleh pengguna untuk muncul di public telah dikumpulkan oleh satu peneliti, dan hadir di Google, Bing ataupun mesin pencari lainnya.
"Ini sama seperti halaman putih di buku telepon di mana informasi apapun dapat digunakan seseorang untuk mencari tahu orang lain. Inilah alasan seseorang menggunakan Facebook," ujar juru bicara Facebook lagi.
"Jika seseorang tidak ingin ditemukan, kami (Facebook) menawarkan untuk mengontrol akses informasi yang muncul di Facebook, mesin pencari ataupun aplikasi."
Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, mengatakan bahwa ia percaya bahwa perusahaan telah memberikan hak pengaturan privasi secara menyeluruh.