Seluruh korban tewas, termasuk awak bus (sopir, kondektur dan kernet), diduga kuat penumpang bus bernomor polisiAG 7493 UR itu. Sampai saat ini baru dua korban tewas yang berhasil diidentifikasi. Yakni Sarwoko (43) warga Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung selaku kodektur bus dan Andri Turianto (29) warga Desa Kanigoro Kecamatan Kras Kabupaten Kediri sebagai kernet.
Sementara korban tewas lainnya belum bisa dikenali karena kondisi jasadnya yang mengalami luka parah. Saat ini polisi juga belum bisa memastikan penyebab kecelakaan. Dugaan sementara, kecelakaan terjadi akibat kelalaian pihak bus, yakni menerobos palang pintu KA yang baru tertutup separuh.
Menurut keterangan Udin Anwar (25) salah seorang saksi mata di lapangan, hantaman KA bernomor lokomotif CC 201 08 yang melaju kencang dari utara (Kota Kediri) ke selatan (Tulungagung) itu membuat badan bus terpental hingga beberapa meter.
Bahkan lontaran bangkai bus yang roda bagian depannya terlepas dan seluruh kacanya pecah itu, mengenai dua bangunan rumah warga setempat yang berada di sana. Belum diketahui pasti apakah pemilik rumah ini selamat atau menjadi korban.
Sementara akibat benturan keras itu, lokomotif KA yang terdiri dari lima rangkaian gerbong tergelincir dari atas rel kereta. Bahkan gerbong kedua dan ketiga sampai lepas dan menghantam rumah warga seempat. KA ini berhenti total dengan posisi melintang di tengah jalan Brigjen Katamso Kota Kediri.
Kecelakaan maut sekitar pukul 15.00 Wib ini berlangsung saat hujan deras mengguyur kota Kediri. "Suaranya sangat keras ketika kereta tiba-tiba datang dan menghantam bus yang nekat melintas. Mungkin saja sopir bus mengira kereta masih jauh, "ujarnya kepada wartawan.
Melihat gerbong yang ditumpanginya bertabrakan, penumpang kereta langsung berhamburan keluar menyelamatkan diri. Sementara ratusan warga setempat yang membanjiri TKP langsung membantu melakukan evakuasi.
Evakuasi khususnya ditujukan kepada penumpang bus yang keadaanya lebih parah. Proses ini cukup sulit karena sebagian besar jasad korban terjepit kursi dan bagian bus yang ringsek.
Hingga pukul 18.00 WIB, seluruh korban meninggal dunia dievakuasi ke RS Bhayangkara Kota Kediri. Kemudian 8 orang luka berat dirawat di RSU Bhayangkara ditambah dua orang luka ringan.
Sebanyak 5 orang korban luka ringan lainya dilarikan ke RS Baptis dan 10 orang luka ringan di RSUD Gambiran Kota Kediri. Sebagian besar korban luka ini adalah penumpang. Belum diketahui pasti apakah penumpang bus atau KA.
Salah satu penumpang kereta, Ny Efi warga Tulungagung yang selamat mengaku merasakan tiga kali benturan keras setelah KA yang ditumpanginya lepas dari stasiun Kediri. Saat itu Ny Efi dalam keadaan tertidur.
"Setelah 3 kali benturan, penumpang langsung terlempar dan tumpang tindih. Saya juga sampai tertindih, tapi untungnya tidak sampai terluka, "ujarnya.