Minggu ini, beberapa media AS kembali melaporkan peringatan NASA soal tsunami matahari yang menimbulkan sinar spektakuler di bumi awal bulan ini. Kejadian tersebut dianggap sebagai permulaan badai matahari besar yang berpotensi merusak jaringan listrik di seluruh permukaan bumi
Meskipun begitu, NASA membantah bahwa efek badai matahari akan muncul segera. Mereka mengatakan, "Ini bisa terjadi 100 tahun atau 100 hari mendatang'. Tapi astronom Australia bertaruh bahwa kejadian ini akan lebih cepat dari perkiraan.
NASA sendiri telah mengawasi badai matahari sejak 2006 dan melaporkan bahwa badai puncak dapat terjadi di tahun paling menyeramkan di film Holywood, 2012.
Badai serupa sebenarnya pernah terjadi di 1859 dan 1921 yang menyebabkan berbagai kekacauan di seluruh dunia. Kejadian alam ini telah menghapus jaringan komunikasi dalam skala besar.
Di sisi lain, badai 2012 diperkirakan memiliki potensi merusak yang lebih besar. "Berdasarkan konsensus umum astronom, titik puncak badai Matahari yang diperkirakan di 2012 dan 2013 ini akan menjadi fenomena paling kejam dalam 100 tahun terakhir," kata dosen sekaligus kolumnis astronomi Dave Reneke.
Pada dasarnya, tidak ada seorang pun yang mengetahui secara pasti dampak badai matahari puncak tahun 2012-2013.
Dr Richard Fisher, direktur divisi Heliofisika di NASA, mengatakan bahwa badai super ini akan menyerang seperti ‘sengatan petir' sehingga berdampak bencana bagi layanan kesehatan, layanan darurat dan keamanan nasional di seluruh dunia.
NASA mengatakan bahwa laporan terbaru dari National Academy of Science menyebutkan bahwa badai matahari dapat menimbulkan kerugian lebih dari US$2 miliar (Rp18,2 triliun) menyangkut kerusakan infrastruktur berteknologi tinggi. Proses pemulihan secara keseluruhan akan memakan waktu sekitar empat hingga 10 tahun.
Staf di Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa , Colorado , yang menjadi tuan rumah latihan ini mengatakan bahwa ketergantungan pada teknologi satelit menyebabkan kerusakan ini sama bahayanya dengan gempa bumi dan badai global.
Berdasarkan keterangan buku Guilty of Apocalypse: The Case Against 2012 oleh ahli bencana Lawrence F. Joseph, bencana ini akan menyebabkan kelumpuhan tidak terkira di seluruh dunia.
Tidak hanya itu, muncul teori yang menyebutkan bahwa perjalanan titik matahari menuju matahari akan melewati semacam sabuk yang mengendalikan cuaca di Bumi. Sabuk ini akan membawa medan magnet melalui matahari. Titik matahari ini akan meledak sehingga mempengaruhi keadaan cuaca Bumi.
"Ini selalu terjadi dalam siklus dengan kurun 40 sampai 50 tahun," ujar fisikawan matahari David Hathaway dari National Space Science and Technology Center , AS.
Hathaway mengatakan bahwa saat sabuk matahari ini bergerak, sebagian besar ladang magnetik akan berkumpul sehingga mempengaruhi aktivitas di masa depan. "Sabuk ini terus bergerak di 1986 dan 1996," kata Hathaway lagi.
Beberapa ahli percaya bahwa puncak badai ini akan menarik perhatian hampir seluruh pihak. Bahkan, ilmuwan memperkirakan bahwa badai ini akan merusak teknologi GPS manapun dan energi yang dikeluarkan badai matahari setara dengan 100 juta bom hidrogen.
"Kita tahu bahwa ini akan segera terjadi namun kita tidak bisa memastikan seberapa buruk dampak yang terjadi," kata Fisher. "Berbagai sistem tidak akan bekerja. Ini adalah dampak badai matahari."