Mulut jalan ini terletak di perempatan Talun, dan ekornya berakhir di pertigaan Ciperna di depan Bandar Udara Penggung, Cirebon. Diberi nama oleh Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, H. Tasisa Soemadi al Gotas dan Anggota DPR RI, Yoseph Umarhadi dan diresmikan tepat pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 2010 lalu.
"Jalan ini sebagai bentuk penghormatan terhadap proklamator Bung Karno. Meski jasanya besar, namun nyaris namanya kurang diabadikan di kota-kota, kalah sama Jendral Sudirman dan para pahlawan revolusi. Kalaupun ada, selalu disatukan dengan dwitunggal Bung Hatta. Keduanya merupakan founding father yang sangat berjasa. Adalah wajar bila namanya diabadikan di kota-kota," tutur Gotas.
Setelah diresmikan, musim mudik tahun ini merupakan pertama kalinya jalan yang dibiayai lewat APBD II Kabupaten Cirebon ini digunakan untuk alternatif bagi para pemudik. Dengan adanya alternatif Jln Ir Soekarno, bisa mengurangi kepadatan arus lalu lintas di pertigaan Pasar Kalitanjung, Kota Cirebon yang selalu menjadi langganan macet.
Pemudik dari Jakarta yang melalui jalur Majalengka-Sumber, bisa langsung masuk ke Jln Ir Soekarno bila ingin ke Kuningan atau masuk pintu tol Ciperna menuju Jawa Tengah.
Saat arus balik, Jln. Ir Soekarno juga bisa menampung arus balik menuju arah sebaliknya. Bahkan untuk kendaraan yang ingin menuju Jln Raya Cirebon-Palimanan, bisa melewati jalan tersebut dan terus menyusuri jalan Talun-Kedawung.