"Kenaikan ini mau tidak mau berpengaruh terhadap beban biaya produksi sehingga kami mengurangi margin," ujar Thomas Darmawan, Ketua Umum Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia, di Surabaya. Namun demikian, kenaikan dari bahan baku yang menyerap sekitar 30 persen dari biaya produksi itu tidak secara langsung mendorong kenaikan harga jual produk makanan dan minuman.
Sebagian, ujar dia, menggunakan substitusi baik gula sintetis maupun gula lokal. "Soal harga jual merupakan kebijakan masing-masing produsen, sebagian memilih mengurangi margin agar barang tetap kompetitif," tutur Thomas.