"Dua pekan terakhir harga beras terus naik, akibat kurangnya pasokan gabah kering dari petani karena persediaan mereka pada saat panen sebelumnya sudah berkurang,"kata H Nurlatifah salah seorang pemilik pengilingan beras di Terisi Indramayu bagian barat, Senin.
Menurut dia, memasuki musim tanam sudah biasa harga beras mengalami kenaikan karena pasokan terhambat sementara permintaan beras tetap tinggi baik untuk dalam kota juga pengiriman ke Jakarta dan Bekasi.
Pada awal Novemper harga beras masih bisa bertahan untuk beras kualitas biasa dijual kurang dari Rp 6.000 per kilogram sekarang mencapai Rp 6.500 per kilogram.
"Beras kualitas tinggi saat ini dijual Rp 7500 per kilogram, sebelumnya hanya Rp 7100 per kilogram tingkat grosir, sedangkan harga eceran lebih mahal diperkirakan mencapai Rp 8000 per kilogram,"katanya.
Dia menambahkan, harga beras diperkirakan akan mengalami kenaikan secara jika pasokan gabah semakin sulit, namun harga kembali stabil setelah panen raya.
Sementara itu Kapala gudang Bulog II Krangkeng Dede Ruhayadi menuturkan, harga beras di Kabupaten Indramayu memasuki musim tanam sering mengalami kenaikan harga, biasanya harga beras normal kembali setelah panen raya.
"Tingginya minat petani pantura tetap mempertahankan tanam padi membantu pasokan gabah untuk daerah Jawa Barat, sehingga dalam penampungan gudang jarang mengalami kendala pasokan saat musim panen,"katanya.
Menurut dia, semangat petani pantura yang tetap tinggi menanam padi perlu di bina dan diarahkan supaya hasil panen mereka meningkat dan terhindar dari serangan penganggu tanaman padi, seperti hama wereng coklat, tikus, dan kupu-kupu putih.