Cuplik.com - Yogyakarta, Pusat studi agama dan lintas budaya (Religious and Cross Cultural Studies/CRCS) makin diminati oleh mahasiswa di berbagai negara.Di Indonesia tercatat 157 alumni program studi yang dibuka sejak 2000.
Menjawab pertanyaan wartawan di Yogyakarta, Selasa (20/1), Wakil Direktur ICRS-Yogya, Dr Siti Syamsiyatun mengklaim ICRS di pasca sarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) dipandang paling pesat perkembangannya dari segi peminat dan kualitas perkuliahan, dibanding program sejenis di berbagai negara.
Terdapat dua strata studi program ini yakni Center for Religious and Cross Cultural Studies (CRCS) untuk program S2 dan Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS Yogya) untuk program S3. CRCS berdiri pada 2000 memiliki visi mempromosikan dan mengembangkan masyarakat yang demokratik dan multi budaya.
CRCS memiliki tiga gugus studi yaitu Dialog antar agama, Agama dan budaya Lokal serta agama dan Isu-isu kontemporer.
"Penyelenggaraannya kerjasama antara UGM dengan UIN Sunan Kalijaga dan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW). Para mahasiswanya dari berbagai negara. Angkatan 2008-2009 sebanyak 10 orang dari 35 peserta pendaftar dari luar negeri seperti Amerika Serikat, Mesir, dan Philipina," papar Syamsiatun yang juga didampingi staf CRCS, Linah Khairiyah Pary.
Negara-negara lain yang menyelenggarakan program studi semacam ini tidak sampai bekerjasama secara institusional, hanya pertukaran dosen atau mahasiswa.