Tak jauh berbeda dengan sebelumnya, banjir kali ini pun akibat meluapnya air Sungai Kriyan. Ketinggian air diperkirakan mencapai satu meter dan membanjiri sekitar 300 rumah.
Pantauan "PRLM" di lokasi kejadian, luapan sungai Kriyan kembali masuk ke rumah warga sekitar pukul 16.00 wib. Meski tidak seperti banjir sebelumnya yang hampir merendam seluruh perkampungan di RW 09 Kesunenan, namun kepanikan tetap menghinggapi para warga. Hingga pukul 18.30 wib, ratusan warga yang rumahnya terendam masih mencoba berupaya melindungi diri dan menyelamatkan harta benda masing-masing. Sebagian besar warga berbondong-bondong menyelamatkan diri ke tempat yang dirasa lebih aman, sisanya lebih memilih menunggu di rumah masing-masing.
Nena (27) warga RW 09 Kampung Kesunean, Kelurahan Kasepuhan Kecamatan Lemah Wungkuk mengungkapkan, meski tidak sebesar banjir pertama. Namun banjir kali ini pun membuat kepanikan warga. Beruntung menurut Nena, setiap kali datang hujan warga di kampungnya selalu bersiap untuk mengantisipasi datangnya banjir dadakan.
Hal senada juga diutarakan Nur warga lainnya. Menurut Nur, setiap kali datangnya musim hujan para warga khususnya laki-laki selalu menerapkan siaga satu. Hal ini untuk mengantisipasi kalau-kalau hujan disertai banjir kiriman. Apalagi, saat kondisi laut tengah pasang, hampir dipastikan banjir akan memporak-porandakan rumah mereka.
Sementara berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, saat banjir terjadi untuk kedua kalinya tidak ada satu pun petugas Satuan Koordinasi Pelaksana Penanganan Bencana Alam (Satkorlak) di lokasi tersebut. Padahal, meski tidak separah banjir sebelumnya, namun luapan air yang menggenangi rumah tak pelak membuat kepanikan di antara warga.
Selain merendam pemukiman warga di sepanjang sungai Kriyan, banjir juga terjadi dan merendam puluhan rumah di kawasan Komplek Pertamina Kelurahan/Kecamatan Harjamukti. Banjir kiriman setinggi 1 meter ini bahkan diduga menyebabkan kerugian besar bagi penghuni komplek tersebut. Pasalnya, banjir yang datang dengan tiba-tiba ini menggenangi barang-barang elektronik seperti laptop, kamera dan barang lainnya.
Sejak pukul 16.00 WIB, warga dibuat repot dengan genangan air yang masuk ke rumah dengan ketinggian antara 30-40 cm.Untungnya sekitar pukul 18.30 WIB, banjir mulai surut di kawasan ini. Warga pun sibuk membersihkan rumah dari lumpur sisa banjir yang menggenang.
Ani Nunung yang rumahnya juga turut terendam kepada "PRLM" menuturkan, banjir bandang yang menggenangi puluhan rumah di Komplek Pertamian mulai meluap sekitar pukul 16.00 WIB. Air bah yang menghantam tiba-tiba itu diperkirakan kiriman dari Kuningan yang mengalir melalui sungai Kalijaga.
Banjir yang tiba-tiba terjadi itu menurut Ani cukup mengagetkan para penghuni komplek. Pasalnya, sudah sejak lama banjir tidak terjadi di daerah tersebut.