Kemendiknas Himbau Pihak Sekolah Lebih Kreatif

Cuplik.Com - Jakarta - Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan semakin terbukanya akses informasi menjadi tantangan bagi guru dan pihak sekolah agar lebih kreatif dalam mendidik para pelajar.

"Sekolah dan guru harus kreatif dengan mengintensifkan kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka, kesenian, ilmiah remaja dan pendidikan karakter yang lain," kata Direktur Pembinaan SMP Kemendiknas Didik Suhardi, Sabtu (15/1).

Menurut Didik , para pelajar hadir di sekolah tidak hanya untuk belajar namun juga bermain serta bersosialisasi. Karena itu pelajar membutuhkan guru yang menyenangkan. "Suasana kondusif antara guru, murid, dan pengelola sekolah mesti tercipta dan terjaga sehingga anak pelajar menjadi betah di sekolah," cetusnya.

Menurutnya  kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian pesat memang tidak bisa dielakan. Kondisi ini justru harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memberikan layanan pendidikan  yang lebih baik.

"Anak didik sekarang banyak pilihan. Mereka sekarang tidak hanya belajar dari guru. Mereka bisa memilih IT yang ada dan disini curiosity atau keinginantahuan anak harus ditingkatkan," ujarnya.

Didik menilai saat ini di kota-kota besar kondisi melek teknologi anak didik lebih bagus ketimbang gurunya sendiri. Dengan situasi dan kondisi ini, para pelajar mesti dibimbing untuk hal yang positif.

"Ini menjadi tantangan bagi kita, guru dan pemerintah kota atau pemerintah daerah dapat menciptakan media pembelajaran yang berbasis teknologi sehingga menjadi jembatan ketika pelajar ingin memanfaatkan teknologi dapat juga dipergunakan sebagai media belajar," imbuhnya.

Ia mencontohkan bagi pelajar tingkat SMP mesti ada semacam edutainment atau permainan yang mendidik sehingga disamping dapat bermain, berimajinasi, dan mendalami pengetahuan sesuai kapasitasnya. “Jadi harus banyak diciptakan pendidikan berbasis teknologi dan permainan," ujarnya.

Kalangan sekolah juga dituntut memiliki media belajar berbasis ICT (Information and communication technology). Dengan ICT diharapkan dapat menutupi kekurangan metode pembelajaran guru yang sebagian menggunakan one way traffict communication atau  pembelajaran satu arah. "Mestinya kita bisa ciptakan pembelajaran yang lebih kontekstual, demokratis dengan metode tanya jawab," imbuhnya.