Hampir seluruh tubuh ibu dari tiga anak itu mengalami luka-luka akibat disiksa majikannya selama tiga bulan bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Kota Jouf, Saudi Arabia.
Istri dari Asep bin Entom, 40, asal Kampung Karang Slaawi, Desa Girimukti, Kecamatan Sindangbarang, Cianjur, itu, selain dipukul dan ditendang, tubuhnya acap kali disetrika dan dipukuli dengan benda tumpul. Akibatnya, seluruh giginya rontok.
"Kesalahan kecil yang saya lakukan, kerap kali mendapat siksaan yang teramat sangat pedih. Seperti menyetrika baju anak majikan tidak rapi, saya disetrika dengan setrikaan panas," katanya, Jumat (21/1).
Selain itu, majikannya melarang keras dirinya untuk memakan makanan yang ada di dalam kulkas. Bila tertangkap tangan, selain dipukul dengan palu, gajinya pun dipotong.
"Meskipun baru tiga bulan bekerja, saya sudah tidak betah dan meminta dipulangkan ke Cianjur. Setiap malam saya hanya bisa menangis dalam setiap doa," tuturnya.
Akibat sering mendapatkan penyiksaan, Sariam pernah dirawat inap di rumah sakit yang tidak jauh dari rumah majikannya. Ketika itu, adik majikan yang baik hati membawanya ke rumah sakit, karena tidak sadarkan diri setelah mendapat penyiksaan.
Dia sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Arab Saudi itu selama 47 hari. Setelah keluar dari rumah sakit, dia melaporkan perbuatan majikannya itu ke polisi setempat.
Namun, bukan pembelaan yang didapatnya, polisi setempat malah mengembalikan Sariam ke rumah majikannya, karena dianggap tidak memiliki bukti yang cukup dan kontrak kerja yang belum habis. "Di hadapan polisi majikan saya berjanji tidak akan menyiksa saya lagi. Namun baru beberapa menit kembali ke rumahnya, saya disiksa habis-habisan," ucapnya sambil meperlihatkan luka akibat siksaan majikannya itu.
Hingga akhirnya sang majikan mengabulkan permintaan Sariam untuk dipulangkan ke Indonesia, setelah dirinya mengancam akan bunuh diri jika permintaanya tidak dikabulkan.