Oleh karena itu, lanjut Aang, pihaknya akan memperjuangkan agar gaji kepala daerah dinaikan sesuai tugas dan fungsi jabatan yang diembannya. Meski begitu Aang tidak berani menyebutkan nominal gaji yang diinginkan para butai tersebut. "Pokoknya yang layak lah, sesuai beban kerja dan tanggung jawab kami," ujar dia.
Dikatakan juga, hal tersebut sebenarnya telah dibicarakan pada forum pertemuan bupati tingkat nasional. Namun hingga kini, keinginan menaikan gaji para buptai tersebut masih belum terwujud.
Aang berjanji akan membawa kembali masalah tersebut dalam rapat koordinasi nasional (Rakornas) para bupati yang akan digelar di Kalimantan Barat, Maret mendatang. "Sementara ini, saya sedang berkonsentrasi mencari uang untuk membangun Kabupaten Kuningan," kata dia.
Sementara itu, puluhan koordinator LSM se-Jawa Barat mengaku kagum atas kinerja H. Aang Hamid Suganda dalam mempin Kab. Kuningan. Menurut mereka, pembangunan Kab. Kuningan selama delapan tahun terkahir ini terasa sangat spektakuler. Padahal, di Kab. Kuningan nyaris tidak ada Industri yang mampu menunjang pendapatan asli daerah.
"Kemajuan Kab. Kuningan sudah dirasakan oleh masyarakat setempat dan diakui oleh daerah lain, khususnya di Jawa Barat," ujar salah seorang tokoh LSM asal Bogor, Ir.Edi.
Menurut dia, keberhasilan Aang, sudah saaatnya diterapkan pada skala yang lebih besar yakni tingkat Jawa Barat. "Dalam kesempatan ini kami mendaulat H. Aang Hamid Suganda untuk mendulang ladang yang lebih luas yakni di Jawa Barat. Dengan kata lain kami meminta H. Aang menduduki posisi Jabar satu," timpal Ketua DPC Manipol, Banjar, Asep.
Menanggapi hal itu, H. Aang mengaku tidak keberatan jika diminta para tokoh untuk berkiprah di Jawa Barat. Aang pun berjanji akan sekuat tenaga mencurahkan tenaga dan pikiranya demi kemajuan Jawa Barat, bukan hanya Kuningan.