Dikotomi Cinta

Kegelisahan membutku terbelenggu
Beku kaku kurasakan kehidupan ini
Tersentuh sentuhan-sentuhan hitam
Dalam keterpaksaan tingkah

Aku selalu terdikotomi oleh cinta
Padahal keabstrakannya tampak dimataku
Jiwa ini terbelah berkeping-keping
Dunia menjadi kecil bagiku
Keyakinan pudar menjadi kerikil-kerikil kekafiran
Kedamaian jiwa hanya bersifat sementara

Elastisitas menjadi aktor sandiwara hidupku
Kekuatanku hilang ditelan malam-malam
Terobsesi oleh keinginan yang semu
Menjadi hidangan fikiranku setiap saat
Kesucian terkikis waktu berjalan tanpa arah

Masihkah aku merupakan sosok manusia
Ataukah seonggok debu di dunia
Apakah aku masih disebut hidup?

Tuhan …………!
Termasukkah aku hamba-Mu
Tunjukkan kekuasaan-Mu
Jiwa rasa hati ini semua milik-Mu
Perlihatkan kepadaku Tuhan
Bahwa aku adalah hamba-Mu
Bahwa aku masih hidup…!

^{Jogja, 2008}