Kesemua korban tewas dan luka-luka masih satu keluarga besar. Korban tewas masing-masing bernama Wartim (45), Mansur (35), Sapuro (18), Komaryadi (25), Slamet (50), Abdullah (30), Maryono (30), Toni (19) dan Dul (17).
Selain menewaskan sembilan orang pekerja, empat korban lainnya mengalami luka serius termasuk sopir elf sewaan. Empat penumpang Elf yang luka serius masing-masing Ruslan (sopir elf), Tahuli, Tolhah, dan Hasan.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, tabrakan tersebut berawal saat sebuah mobil Elf sewaan yang membawa 13 pekerja serabutan asal Desa Dukuhbenda, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal melintas di Jalan Tegal Gubuk Cirebon menuju Jakarta.
Tiba-tiba ban mobil elf bagian kanan depan meletus. Sopir yang tidak bisa mengendalikan laju mobil, membuat kendaaraan oleng dan keluar dari jalur terbang melewati median menuju arah sebaliknya. Pada saat yang bersamaan dari arah sebaliknya, meluncur sebuah mobil truk gandeng bernopol AG 8075 IA yang melaju cukup kencang.
Tabrakan maut pun tak bisa dihindarkan. Truk menghantam bagian kiri mobil elf dengan kekuatan penuh. Menyebabkan bagian kiri mobil elf benar-benar ringsek.
Tolhah (35) salah seorang penumpang selamat mengungkapkan, saat kejadian hampir seluruh penumpang tengah tertidur. Sehingga kronologis kejadian tak ada yang tahu pasti. "Yang saya ingat ketika terbangun karena merasakan guncangan besar, mobil dalam posisi melayang. Lalu saya tidak ingat apa-apa lagi," ujarnya.
Para jenasah kini berada di Rumah Sakit Arjawinangun. Sementara keluarga korban yang sudah mendapatkan kabar kecelakaan tersebut kini terlihat sudah mulai berdatangan di RSUD Arjawinangun.
Seorang kerabat salah satu korban, Awal Riyadi (34) warga Bojong Kabupaten Tegal mengaku baru mendapatkan informasi sekitar pukul 7.00 WIB dari petugas Polsek Susukan. Saat itu dirinya langsung menghubungi pihak keluarga lain dan langsung menuju Cirebon. "Kabarnya pagi-pagi baru kita terima. Terus terang kami sangat shock," ujarnya.
Kapolsek Susukan, Ajun Komisaris Supriadi yang dimintai keterangannya menyatakan, saat ini sopir truk tronton masih dalam pemeriksaan di Polres Cirebon.
Menurut Supriadi kondisi jalan di lokasi kejadian memang sangat gelap karena minimnya penerangan. Gelapnya kondisi jalan membuat di lokasi sering terjadi kecelakaan. Dalam seminggu bisa tiga sampai empat kali terjadi kecelakaan.
"Jalur tersebut sangat rawan karena minimnya penerangan jalan dalam seminggu bisa tiga kali kecelakaan baik yang besar maupun yang kecil," ucapnya.