Atun Sapiatun (30), nama TKW tersebut sebagai pembantu di rumah Aid dan isterinya bernama Aisyah warga Taif, Arab Saudi.
"Saya disiksa majikan di dapur. Setiap saya terlambat kerja pasti saja disiksa, dicambuk dan punggung serta dahi kepala saya disetrika," kata Atun, di desanya, Sabtu.
Tampak bekas siksaan di dada, perut, dan tangan, bahkan rambut Atun pun rontok karena hampir setiap hari dijambak oleh sang majikan.
Sebelum pulang ke Tanah Air, Atun sempat menjalani perawatan medis di rumah sakit Arab Saudi, selama sepekan.
Usai menghabiskan kontrak kerja selama dua tahun dengan gaji setiap bulan sebesar 800 real atau sekitar Rp1,8 juta, ia diperbolehkan pulang ke Indonesia.
Namun, setibanya di rumah Selasa (11/1), melihat kondisi TKW tersebut, membuat keluarga dan suami Atun bernama Musa (35) kaget.
Pasalnya, saat itu ditubuh korban terdapat bekas luka memar di bagian punggung, belakang kepala dan tangan diduga akibat benturan benda tumpul dan bekas luka bakar akibat disetrika.
Sementara itu, suami Atun, Musa menyatakan, ia tidak
terima dengan peristiwa yang dialami oleh istrinya.
Berdasarkan data yang diperoleh, Atun Sapiatun berangkat menjadi TKW ke Arab Saudi pada tanggal 25 Oktober 2008 secara resmi melalui PT Sabrina Pramitha jalan H Ali, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Keluarga Atun Sapiatun meminta bantuan ke pihak PT Sabrina Pramitha dan KBRI untuk minta pertanggungjawaban agar membayar biaya konpensasi, tetapi hingga saat ini belum ada realisasi.
Kepala Bidang Pengawasan Disnakertrans Kabupaten Majalengka Embun membenarkan bahwa TKW bernama Atun Sapiatun terdaftar sebagai Tenaga
Kerja Indonesia di Arab Saudi yang diberangkatkan oleh PT Sabrina Pramitha Cabang Cirebon.