Kini Desa Tambakberas juga terancam. Sebelumnya tanggul di Desa Gluranploso Kecamatan Benjeng dan Desa Cermen Lerek Kecamatan Kedamean juga jebol masing-masing sepanjang 5 meter. Banjir juga menerjang Desa Boboh, Kepatihan, dan Hendrosari, Kecamatan Menganti. Sedikitnya 40 hektar sawah dan tambak terendam banjir.
Sudah tiga kali tanaman padi petani gagal akibat banjir. Rencananya Pemerintah Kabupaten Gresik akan memompa genangan air di Desa Cermen Lerek saat kondisi Kali Lamong normal dan tidak ada kiriman air dari Jombang, Mojokerto dan Lamongan. "Genangan di Cermen Lerek biasanya berlangsung lama karena posisinya di cekungan yang berada di bawah tanggul. Air sulit keluar," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gresik Tugas Husni Syarwanto Sabtu (5/2).
Sementara itu perwakilan warga perkotaan Gresik seperti Desa Kedanyang, Prambangan, dan Sukorejo, Kecamatan Kebomas didampingi Lumbung Informasi Rakyat (LIRa) Gresik menelusuri muara Kali Lamong. Mereka mendapati salah satu penyebab banjir Kali Lamong karena aliran air tidak lancar mengalir ke laut. Selain pendangkalan, juga terjadi penyumbatan di muara yang tersumbat.
Perusahaan di sekitar muara membangun pelabuhan mini untuk keperluan sandar kapal pengangkut barang produksi mereka. Pelabuhan mini itu menutup 75 persen lebar muara. Sedikitnya ada empat kapal sandar memanfaatkan pelabuhan mini. Akibatnya air tidak lancar mengalir ke laut karena tertahan. Desa Sukorejo, Prambangan dan Kedanyang pun turut kebanjiran.
"Kami mendesak perusahaan membongkar pelabuhan mini dan memindahkan kapal mereka. Kami mendesak Pemkab Gresik mengevaluasi dan menertibkan pelabuhan mini itu," kata Bupati LIRa Gresik Khoirul Anam.