"Kami harap transisi menuju demokrasi, yang dilakukan Mesir dan negara tetangganya, akan berlangsung mulus," kata pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya kepada AFP.
Mubarak mundur setelah 30 tahun berkuasa dan menyerahkan kekuasaan kepada Dewan Militer. Sementara dari Teheran, Iran yang merupakan seteru Israel di Timur Tengah, mengatakan bahwa rakyat Mesir telah mencapai "kemenangan besar".
Sekretaris Jenderal Liga Arab Amr Moussa, yang juga merupakan warga negara Mesir, menyambut "revolusi putih" yang berlangsung di negaranya. Namun, ia menolak mengatakan bahwa ia akan maju sebagai presiden negara Arab itu.
"Saya menantikan masa depan untuk membangun sebuah konsensus nasional. Kesempatan besar telah datang dan jendela sudah terbuka setelah revolusi putih ini dan setelah Presiden mengalah kepada rakyat," katanya kepada televisi Al Arabiya.
Ketika ditanya apakah ia tertarik untuk menjadi presiden, ia mengatakan, "Ini bukan saatnya untuk berbicara tentang hal itu .... Sebagai warga negara Mesir, saya bangga melayani negara saya bersama yang lainnya di pentas ini, untuk mencapai keseragaman opini."