Alamak: Koruptor Tangkap, Adili & Penjarakan

Cuplik.Com - Indramayu - Ratusan masa aksi mengepung pengadilan negeri Kabupaten Indramayu dalam rangka mengawali proses persidangan vonis kasus korupsi Suhaeli mantan Dinas Pendidikan Indramayu yang menelan dana sekitar 1,1 miliar.

Sambil berteriak yel-yel "satu koruptor satu peti mati!", masa aksi berangkat dari Universitas Wiralodra Indramayu langsung menuju pengadilan negeri Indramayu, pada Senin, (14/2/11).

Masa aksi yang tergabung dalam Alamak (Aliansi Masyarakat Anti Korupsi) yang terdiri dari berbagai elemen organisasi: PBHBM (Pos Bantuan Hukum Berbasis Masyarakat) Indramayu, BEM AMIK, PMII, KAMMI, HMI dan SBI.

Menindaklanjuti kasus korupsi Suhaeli mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Alamak melakukan demonstrasi mengawal proses sidang putusan Suhaeli yang sedang berlangsung di Pengadilan Negeri Indramayu.

Menurut selebaran dari Alamak mengungkapkan bahwa Kasus korupsi Mantan Dinas Pendidikan itu telah menelan dana tunjangan guru sekitar 1,1 miliar rupiah yang merupakan anggaran APBD dan menurut data dokumen APBD tahun berikutnya semua dana tersebut terserap habis, perbuatan tersebut telah melanggar UU No.31/1999 juncto UU No.20/2001.

"Kami menuntut koruptor Suhaeli harus ditahan sesuai perbuatannya dengan hukuman yang seberat-beratnya bila perlu dihukum mati, karena sudah melahap uang rakyat, ini adalah perbuatan yang terkeji dan harus di tindak" ungkap Sutrisno Kordum aksi Alamak.

Masa aksi yang tergabung dalam Alamak tersebut dalam aksinya menuntut: "Agar majlis hakim memberikan keputusan yang adil dan profesional sesuai dengan bunyi pasal dan UU yang terkait seraya mempertimbangkan nilai rasa keadilan yang pada masyarakat"

"Kami himbau kepada semua penegak hukum agar menjunjung tinggi supermasi hukum tanpa pandang bulu, libas habis para koruptor di Indramayu sampai ke akar-akarnya" dengan lantang Afif Rahman salah satu masa aksi sambil berorasi.