"Memang kepentingan Golkar menggulirkan angket untuk membersihkan nama baik Ical, karena bersihnya nama Ical secara politik kan sebuah prasyarat kalau Ical mau maju RI-1 tahun 2014," ujar Wasekjen PPP, M Romahurmuzy, Minggu (20/2/2011).
Hal ini penting bagi Golkar di tengah jatuhnya reputasi Ical. Karena itulah, menurut Romi, Golkar menjadikan angket mafia pajak sebagai pertaruhan.
"Selama ini kebersihan diri Ical sebagai pengusaha kan terdelegitimasi oleh Satgas PMH. Makanya Golkar harus punya istrumen yang dalam kedudukannya sebagai parpol berarti instrumen politik, ya dalam bentuk angket ini," papar Romi.
Romi pun menghitung nama baik Ical akan benar-benar bersih setelah angket mafia pajak bergulir. Apalagi jika rekomendasi angket justru mandul.
"Bayangkan jika angket nanti secara politik merumuskan kesimpulan bahwa dengan demikian pengadilan pajak telah memutuskan perpajakan kepada wajib pajak sesuai dengan peraturan perundangan yang ada. Nama Ical secara politik langsung bersih," tandasnya.
Sebelumnya Ketua DPP Golkar Priyo Budi Santoso mengungkapkan bahwa motif Golkar menggalang angket mafia pajak untuk membersihkan nama baik Golkar dan Ical. Tujuan ini hanya bisa dilakukan dengan mengungkap mafia pajak lewat Pansus Angket Mafia Pajak.
"Golkar tidak punya banyak pilihan untuk itu (membersihkan nama baik) selain kami menunjukkan bahwa kami tidak punya kepentingan apa-apa dengan mafia pajak," ujar Ketua DPP Golkar, Priyo Budi Santoso, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (18/2/2011).
Menurut Priyo, langkah ini ditempuh guna mematahkan serangan dari anggota Satgas. Menurut Priyo, salah seorang anggota Satgas secara terang-terangan mencoba mengarahkan kasus Gayus ke Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie.
"Memang selama ini kami diserang dan jadi sasaran tembak anggota Satgas tersebut. Angket ini punya kepentingan besar," terang Priyo.