Nama BB sebelumnya tidak tercantum dalam data pengikut jaringan aliran sesat mirip Al Qiyadah Al Islamiyah pimpinan Ahmad Musadeq ini. Nama pria berusia sekita 30 tahun tersebut, baru muncul ketika berapa nama lainya meberikan ke saksian soal peranan warga pendatang asal Jawa Timur tersebut dalam aliran yang dinilai menyimpang dari ajaran Islam.
Jaringan Komar , BB diketahui bertindak sebagai fasiliator atau penyedian tempat. Rumah kontrakanya di Blok Babakan Jati Rt 05 Gang Pelita, Desa Mekarjati, dikadikan pengajian serta pembaiatan pengikut batu Komar.
Tempat itu pula pimpinan dan mubalik aliran Komar untuk wilayah Indramayu, KS dan SAM, kerap berkunjung dan memimpin pengajian. Sayangnya, sampai sekarang tim belum bisa menemui BB di rumah kontrakanya itu. Keberadaan BB hingga hingga kini masih misterius.
"Sudah seminggu ini BB tidak berada di tempat. Keterangan dari pihak keluarganya dia masih di Jakarta. Apakah menghindar atau bersembunyi kita tidak tahu," kata anggota tim yang juga Kasi Trantrib kantor Kecamatan Haurgeulis.
Satu lagi PR ang belum terselesaikan itulah, tim masih beluim bisa menentukan belum bisa menentukan kapan seluruh pengikut Komar di kumpulkan untuk kemudian diberikan pembinaan oleh pihak berwenang. Sejauh ini, tim sudah mendata 7 orang yang diduga pengikut Komar. Setelah diinvestigasi lebih dalam, 4 orang di antranya menolak dan mengaku tidak terlibat. Dua orang lagi yakni GS dan AS sudah mengakui perbuatanya dan telah ditobatkan.
Menurut Komarudin, jika tertangkap BB akan dimintai klarifikasinya, kemudian diminta membuat surat pernyataan. BB dan semua pengikut Komar akan diundang dan diberikan pembinaan oleh pihak berwenang.
Terpisah tokoh ulama Kecamatan Losarang KH. Drs. Amin Bay Mag meminta agar Pakem menyikapi kasus aliran sesat ini dengan tegas. Terhadap ajaran Millah Abraham yang sudah dinyatakan sesat oleh MUI.