Sabtu, 1 Maret 2025
Dilansir melalui Straits Times, Kamis (24/2/2011), menurut para peneliti, selain polusi udara, hal lain yang mampu memicu penyakit jantung adalah seks, kemarahan, dan penggunaan marijuana. Namun begitu polusi udara masih memberikan kontribusi terbesar.
Temuan para peneliti itu, yang dipublikasikan di The Lancet, menyarankan agar masalah polusi udara di negara dengan populasi terbesar harus ditangani dengan serius, mengingat besarnya pengaruh terhadap penyakit jantung.
Tim Nawrot dari Universitas Hasselt di Belgia, yang memimpin studi ini, berharap temuannya dapat memacu para dokter untuk memikirkan resiko terhadap pengaruh dari resiko besarnya populasi.
"Dokter selalu melihat pasien individu, dan faktor risiko rendah tidak mungkin terlihat penting pada tingkat individu, tetapi jika mereka memperhatikan populasi maka mereka memiliki relevansi terhadap kesehatan publik yang lebih besar," ujar Nawrot.
World Health Organization (WHO) pun menggambarkan polusi udara sebagai pengancam kesehatan lingkungan yang cukup besar. WHO mengestimasikan bahwa polusi udara telah mengakibatkan 2 juta kematian dini di dunia setiap tahunnya.
