Mahasiswa Indonesia di Libia Diungsikan

Cuplik.Com - Satuan Tugas (Satgas) Evakuasi WNI yang dipimpin oleh mantan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda mengatakan bahwa pemerintah telah memutuskan mentransitkan mahasiswa Indonesia yang sedang melakukan studi di Libia di Tunisia selama tiga minggu.

Hal ini dilakukan untuk melihat perkembangan kondisi di Libia, apakah memungkin balik ke Libia atau dipulangkan ke Indonesia.

"Perhitungan kita (Mahasiswa) transit tiga minggu sampai situasi pulih. Kita transitkan di sana (Tunisia)," jelas Hasan di Gedung Binagraha, Komplek Istana Presiden, Jakarta, Jumat (25/2).

Hasan mengatakan, duta besar Indonesia untuk Tunisia akan menampung WNI, yakni 40 orang di wisma Kedubes RI, sedangkan sisanya di rumah staf-staf dubes. "Dari dubes mereka akan menampung WNI yang akan diberangkatkan malam ini di wisma dubes, 40 orang di wisma kedubes, sisanya di rumah-rumah home staf yang jumlahnya juga tidak banyak. Mungkin 5-6 orang saja. Sisanya kita tampung di losmen dekat kedubes," ujar Hasan.

Evakuasi mahasiswa itu akan masuk dalam rombongan kedua yang, namun Hasan mengatakan belum bisa memastikan waktu evakuasinya, karena menunggu kondisi bandara di Tripoli kondusif. Nantinya, para mahasiswa tersebut akan dicarikan semacam losmen.

Ia mengatakan, rektor universitas tempat mahasiswa belajar tersebut, menjamin keamanan sepanjang berada di lingkungan kampus. "Tetapi kita kan tidak tahu kalau konflik mejurus atau berkembang jadi konflik horizontal, perang saudara. Tentu akan kita evakuasi secepatnya," tegas Hasan.

Kebijakan untuk transit tersebut dimaksudkan agara kegiatan belajar mahasiswa tidak terganggu seandainya kondisi di Libia cepat pulih. Disamping itu, Satgas juga memutuskan untuk memberikan bea siswa khusus kepada mahasiswa yang akan kita transitkan di Tunisia selama 3 bulan. "Besarannya sebanding dengan mahasiswa di Kairo. Tapi agak mahalan di kota Tunis," jelasnya.