Kelangkaan BBM yang terjadi di hampir seluruh SPBU di Inhu sudah dirasakan warga dalam 4 hari terakhir. Stok BBM di kabupaten tersebut sangat terbatas.
Sebuah SPBU di Simpang Japura sempat terjadi antrian lebih dari 200 meter kendaraan pada pukul 12.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB hari ini.
Mereka berebut untuk mendapatkan jatah BBM. Pada pukul 12.00 WIB, sempat terjadi keributan akibat pihak SPBU berniat menutup pengisian BBM dengan alasan stok sudah mulai menipis.
Akibatnya, para konsumen melakukan aksi protes memaksa agar SPBU tetap dibuka, sehingga terjadilah perang mulut antara konsumen dan pihak SPBU. Mereka bahkah sempat mengancam akan ramai-ramai membakar SPBU apabila tetap ditutup.
"Tadi siang sempat terjadi keributan, karena pihak SPBU sempat menutup, namun karena konsumen terus memaksa, akhirnya SPBU dibuka kembali," kata Suwandi Kunaidi, seorang warga yang ikut antri, Sabtu (5/3/2010).
Selama dilakukan pengisian BBM pada apukul 14.00 WIB, pihak SPBU menyatakan BBM sudah tidak ada lagi. Warga tidak dapat berbuat banyak, karena rata-rata SPBU di Inhu hanya melayani dari pukul 08.00-12.00 WIB.
Di kabupaten Kuantan Sengingi, yang berbatasan dengan Inhu, juga terjadi hal yang sama. Di wilayah tersebut, juga terjadi kelangkaan BBM, baik solar maupun premium.
Harga eceran premium rata-rata dijual oleh agen-agen kecil minimal Rp 15 ribu/liter, bahkan ada juga yang menginformasikan harga BBM eceran kini mencapai Rp 20 ribu/liter.
"Bensin langka di Kuantan Singingi Riau sejak 3 maret 2011. Harga eceran mencapai Rp 20.000/liter," kata Andrian Fajar.
Kelangkaan BBM sempat menjadi perhatian pemerintah dengan menurunkan Satpol PP untuk melakukan pengawasan di sejumlah SPBU. Mereka juga melarang agen-agen kecil membeli BBM di SPBU, namun tetap saja SPBU di kedua daerah tersebut terjadi kelangkaan.