Kehidupan malam telah dimulai, dengan ditandai suara alam yang begitu merdu, paduan suara alami dengan simfoni yang selaras dan sejalan, menghasilkan sebuah irama alam nan indah ketenangan yang aku rasakan, Malam semakin menujukan dirinya dengan detik jarum jam yang begitu keras terdengar, serta simfoni alam masih bersuara setia diluar sana yang bercampur dengan suara lain entah suara apa itu, seperti terdengar dari dalam dunia lain nan jauh dimana asalnya.
Angan ku mencari menelisik lebih dalam dan jauh, meraba mengulang kembali hari yang telah dijalani, tak ada yang berarti, semua sama. Kepuasaan benarkah itu yang harus kutemukan, entahlah aku tak menyakininya
Ah sungguh aku tak menegrti apa yang selama ini ku cari dalam hidup, atau selama ini aku hanya menunggu? menunggu kembali ke Sang Pemilik? Tidak telah diajarkan bahwa makluk harus berikhtiar dan berusaha untuk mencapai sebuah pencapaian, tetapi bukankah Qadha’ dan qadar sudah ditentukan? oh sungguh menyedihkan jika aku harus pasrah dan diam.
Sebuah tempat telah dijanjikan, serta telah diberikan pula “kompas” untuk menunjukan arahnya, yaitu kompas prinsip, prinsip hidup ku. Tetapi benarkah arah yang ditunjukannya, karena kemudian keraguan ku datang … oh aku salah mengambil arah, aku bertanya tapi di manakah letak kesalahannya, atau kompas prinsipku sudah rusak dan usang sehinga tidak berlaku lagi dengan jaman diamana aku menjalani masa gumamku liar. Tidak mungkin kompasku selalu menunjukan arah yang benar, arah mana yang harus aku ambil, kompasku sama dengan kompas yang mereka gunakan..
Ku ayunkan kebimbangan ini dan ku adukan, berharap mendapatkan jawaban.
Jakarta 8 Maret 2011
Aliyya Hanafie