“Masalah buta huruf terhadap contreng tidak ada pengaruhnya,” ungkap ketua KPU Abdul Hafiz Anshary, ketika membuka acara Jurnalist Workshop, di Bandung, Jumat (27/2).
Berdasarkan simulasi yang dilakukan KPU, terlihat bahwa kesalahan teknis pemberian suara yakni dalam hal mencontreng banyak ditemukan justru di kota-kota besar.
Di Tiga Raksa, Tanggerang misalnya. Dari simulasi yang dilakukan KPU memperlihatkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bagaimana cara mencotreng. Hal tersebut terlihat dengan jumlah 90 orang.
Sedangkan di daerah Papua tepatnya di daerah Kerong, daerah perbatasan dengan Papua Nugini, kesalahan menconteng hanya ditemukan sebanyak 17, “Yang mencoblos hanya 7 orang, yang lain silang dan garis datar,” ucap Hafiz.
Sehingga dengan kondisi tersebt, lanjut Hafiz, KPU menyimpulkan bahwa buta huruf bukan faktor penyebab kesalahan dalam menyontreng, melainkan karena minimnya sosialisasi.