Salah satu negara yang gencar memberikan beasiswa kepada pelajar Indonesia adalah Belanda. Sampai dengan 2009, sedikitnya terdapat 1.600 pelajar Indonesia yang melanjutkan studinya ke universitas-universitas terkemuka di Belanda. Bukan hanya untuk melanjutkan kuliah ke jenjang S-1 ataupun S-2, tetapi juga karena maraknya mengikuti program short course sehingga semakin menambah minat dan kesempatan para pelajar asal Indonesia.
"Saya mencatat, pelajar Indonesia yang mengenyam pendidikan di Belanda itu sedikitnya ada 1.600 orang dan itu termasuk yang hanya mengambil short course," kata Direktur Netherlands Education Support Office (NESO) Indonesia, Marrik Bellen, pada seminar bertajuk "Optimalisasi Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Mempersiapkan Siswa untuk Bersaing di Tingkat Global", Selasa (5/4/2011), di Jakarta.
Bellen mengatakan, berbagai program beasiswa yang didesain pemerintah Belanda kepada Indonesia dan beberapa negara lain merupakan wujud keseriusan pemerintah Belanda dalam membangun konsep international class room. Konsep tersebut diharapkan dapat menjadi media evaluasi dan barometer bagi sistem pengajaran dan riset, khususnya di Belanda.
"Belanda tidak hanya tertarik pada Indonesia, tapi juga negara lain. Karena itu kami ingin membuat international class room dan menganggap mahasiswa dari luar negeri itu bagus untuk sistem pelajaran dan riset yang kami adakan di Belanda," ungkap Bellen.
Ia menambahkan, bahwa Indonesia menjadi prioritas Belanda dalam memberikan beasiswa dikarenakan adanya hubungan historis dan emosi yang sangat panjang.
"Karena kami negara kecil, kami hanya ambil beberapa negara tujuan yang diprioritaskan, dan salah satunya adalah Indonesia. Hubungan kita (Belanda-Indonesia) memang sudah tidak asing," ujar Bellen.