Informasi yang dihimpun menyebutkan sebanyak 30 dus dari 69 dus peralatan kedokteran gigi yang diangkut truk Fuso AB 2117 CA berisi antara lain, sebanyak 10 dus serbuk Cobra Point warna putih seberat 250 kilogram, sekitar 23 dus berisi paralatan medik dan empat dus Roranium Foko, total senilai Rp15 juta berpindah tangan.
Kapolres Banyumas AKBP Kapolres Banyumas AKBP RZ Panca Putra dihubungi Senin (26/1) mengakui kejadian tersebut, sampai saat ini polisi masih mendalami kasus kejahatan bajing loncat yang muncul di jalur selatan Jateng.
"Pelakunya belum tertangkap, kita sudah menurunkana parat untuk menyelidiki kasusnya," jelas Kapolres
Kasus bajing loncat di jalur selatan cukup mengagetkan mengingat kejahatan tersebut sempat menghilang sejak lima tahun yang lalu, peristiwa tersebut bermula ketika sopir truk fuso Supardan (30) asal Kab. Bantul dan kernetnya Sutanto (31) asal gunung Kidul diperintah CV Cobra Denta untuk mengirim 60 dus peralatan kedokteran gigi ke Jakarta pada Kamis (22/1) lalu.
Mereka berangkat dari Yogyakarta sekitar pukul 19.00 sekitar pukul 21.00 awak truk turun untuk makan malam di Kebuman, tiga puluh menit kemudian mereka berangkat lagi.
Ketika perjalanan sampai di Kec Wangon Banyumas Supardan berniat buang air kecil, sementara kernetnya Sutanto naik ke bak truk untuk mengecek barangnya.
Namun ternyata terpal penutup barang sudah sobek, setelah dicek sebanyak 30 dus sudah menghilang. Jumat pagi mereka baru melaporkan Polsek setempat.
Kasus hilangnya sebanyak 30 dus peralatan medis selama dalam perjalanan dari Yogyakarta - Wangon atau sekitar 120 km sampai saat ini belum terkuak.