"Anda pria yang memiliki cukup keberanian untuk menganulir aksi yang salah. Saya yakin, anda bisa meletakkan beban tanggung jawab itu di pundak anda," demikian penggalan surat Khadafi yang panjangnya mencapai tiga lembar itu.
Khadafi bahkan sempat mengucapkan sukses bagi pencalonan diri Obama yang kembali maju sebagai capres untuk pemilu AS 2012 mendatang. Gedung Putih mengkonfirmasi surat tersebut. Namun pejabat kepresidenan itu enggan mengomentarinya.
Khadafi Menulis di surat itu, meminta Obama untuk menghentikan misi militer udara yang saat ini dipimpin Pakta Perjanjian Atlantik Utara (NATO). Ia menyebutkan perang tak adil terhadap orang-orang kecil dari negara berkembang.
"Demi perdamaian dunia dan persahabatan antara masyarakat kita, serta untuk perekonomian dan kerjasama keamanan melawan terorisme, anda berada dalam posisi untuk membuat NATO menjauhi urusan Libya selamanya," tulis Khadafi.
Pemimpin Libya selama 41 tahun itu menyatakan, masyarakat demokrasi tak bisa dibangun dengan menggunakan rudal dan armada serangan udara. Ia juga kembali menyatakan, pemberontak yang ingin menurunkan dirinya adalah anggota jaringan teroris Al Qaeda.
Menyebut Obama sebagai ‘putra kami' dan ‘Yang Mulia', Khadafi menyatakan negaranya lebih terluka secara moral ketimbang fisik karena kampanye NATO. Surat tersebut ditulis dalam bahasa Inggris yang formal meski terjadi banyak kesalahan eja dan tata bahasa.
Dalam penggalan tulisannya berikut, Our dear son, Excellency, Baraka Hussein Abu oumama, your intervention is the name of the U.S.A. is a must, so that Nato (NATO) would withdraw finally from the Libyan affair, terlihat kesalahan penulisan nama Obama.
Selanjutnya, pria yang dijuluki Anjing Gila dari Timur Tengah oleh mantan Presiden AS Ronald Reagan ini menyatakan, urusan Libya harus diserahkan kepada rakyatnya dalam ruang lingkup Uni Afrika. Ia juga menyebut agreasi Reagan pada 1986 yang menewaskan putrinya.
Meski menulis sejumlah keluhannya dalam surat bertanggal 5 April 2011 di Tripoli itu, Khadafi menyatakan ia tak memiliki dendam kepada Obama. Di akhir surat, ia menandatanganinya dengan kata-kata, Mu'aumer Qaddaffi, Leader of the Revolution atau Muammar Khadafi, Pemimpin Revolusi.
"Meski ada semua masalah ini, apapun yang terjadi, anda masih tetap putra kami. Kami akan terus mendoakan anda menjadi Presiden AS. Kami mendukung dan berharap anda meraih kemenangan dalam pemilu selanjutnya," lanjutnya.
Menteri Luar Negeri Hillary Clinton menyatakan, tak ada misteri mengenai apa yang diharapkan Barat dari Khadafi saat ini. Tak ada pilihan selain mundur dan genjatan senjata, lanjut Hillary, kemudian turun dari jabatannya serta meninggalkan Libya. "Harus ada keputusan mengenai turunnya Khadafi dari kekuasaannya, serta meninggalkan Libya," kata Hillary.
NATO melakukan sekitar 850 misi udara dalam lima hari. Termasuk kenaikan jumlah armada sejak Senin (4/4) lalu ketika NATO menerima pucuk pimpinan. Beberapa pemberontak mengaku tak pusa dengan kerja NATO karena loyalis Khadafi masih membunuhi warga dan terus mendapatkan pasokan.