Samsul menilai, setiap bencana di Indonesia selalu menjadi sorotan dunia, sehingga, segala penanganan bencana mencirikan kepribadian bangsa.
"Apalagi kalau Merapi bergejolak, maka seluruh penjuru dunia akan mencurahkan ke Indonesia. Makanya, kami secara khusus mengajak Mas Asih selaku juru kunci Merapi yang baru, untuk bersama kami dalam mendampingi masyarakat Merapi," pintanya dalam dialog dengan Asih dan warga lereng Merapi di Shelter Gondang I, Wukirsari, Cangkringan, Selasa (12/4/2011) malam.
Kuncen Merapi, lanjut Ketua BNPB, memiliki peran yang signifikan dalam mengajak warga. Sehingga, jika Merapi kembali bergejolak, Asih bisa mengayomi masyarakat. "Tentunya alat-alat yang sudah kita pasang di Merapi bisa menjadi acuan. Dan Mas Asih bisa mengajak warga untuk bertindak, memberi rasa tenang dan turut mendampingi masyarakat," imbuh Samsul.
Selain itu, wasiat-wasiat yang pernah diberikan oleh kuncen Merapi sebelumnya, Mbah Maridjan, juga bisa diaplikasikan untuk 'melihat' tanda Merapi. "Makanya, besok setiap saya ke Merapi, saya akan mampir ke Mas Asih. Kami ingin, besok jangan lagi ada korban," imbuhnya.
Menanggapi ajakan tersebut, Asih mengaku siap. Kendati juru kunci Merapi hanya bersifat ritual budaya, namun dirinya tetap akan ikut andil untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa saat terjadi erupsi Merapi.
"Kami warga asli Merapi sebenarnya juga sudah mengetahui tanda-tanda alam jika Merapi akan erupsi. Tapi, kami tentu juga akan tetap bersinergi dengan BPPTK," terang Asih.
Selain diminta untuk ikut dalam penanggulangan bencana erupsi Merapi, Asih juga diminta turut mengawal proses rehabilitasi. Antara lain mengenai peta rawan bencana serta kebijakan relokasi warga.