"Kami juga akan memberikan beasiswa pascasarjana bagi mereka di kampus mana pun, baik dalam maupun luar negeri," kata Mendiknas di Gedung Kemendiknas, Jakarta, Rabu (13/4/2011).
Mendiknas memberikan apresiasinya atas prestasi tim robot dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) di kompetisi tahunan internasional tersebut. "Ini cara kita mengharumkan nama bangsa. Saya menghimbau, kerinduan akan prestasi harus terus kita dorong," ujarnya mengimbuhkan.
Tim robot UGM mengirimkan dua robot untuk berlaga dalam kategori Senior Division. Sementara tim robot ITB yang juga diwakili dua robot berkompetisi dalam kategori Walking Division. UGM dan ITB menjuarai kedua kategori tersebut dengan meraih dua gelar sekaligus, yakni juara pertama dan kedua untuk tiap kategori.
Selain kedua kampus negeri tersebut, Universitas Komputer Indonesia (Unikom) juga turut menyumbangkan medali pada kategori RoboWaiter Entry Level dan RoboWaiter Advance. Unikom meraih juara pertama dan kedua pada kategori RoboWaiter Entry Level, dan juara pertama pada laga RoboWaiter Advance.
Tim Indonesia mengalahkan pesaingnya dari AS, China, Portugal, Israel, Kanada, dan Meksiko. Total, ada 135 robot unjuk gigi dalam kompetisi ini.
Mendiknas mengingatkan, kemenangan putra-putri Indonesia ini memberikan pekerjaan rumah baru, yakni dalam bidang penelitian dan pengembangan dunia robotika Indonesia.
"Kita perlu memberi perhatian lebih untuk mengembangkan dunia robotika Indonesia. Misalnya dengan membangun berbagai laboratorium robotika dan menyokong berbagai penelitian kerobotan," mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya itu mengimbuhkan.