Cuplik.Com - Indramayu - Tiga asumsi motif pengeboman yang terjadi terkait bom bunuh diri di masjid Mapolresta Cirebon, seperti yang diungkapkan salah satu pengamat politik dan hukum wilayah tiga Cirebon, Sahali, saat ditemui tim
cuplik.com sabtu, 16/4/11.
"Dari isu politik dan hukum yg berkembang di tingkat nasional, kejadian ini mengasumsikan beberapa motif, pertama, dimungkinkan tertuju kepada Kapolresta Cirebon". Sahali, pengamat politik dan hukum mengungkapkan.
"Kedua, ada motif pihak-pihak tertentu untuk mempercepat pengesahan RUU intelijen terkait akhir-akhir ini masih terjadi kontroversi", tambahnya.
"Ketiga, tentang upaya kelompok radikal dan pihak-pihak tertentu termasuk institusi negara untuk membangun eksistensi atas aktifitasnya di Indonesia guna melakukan penggalangan dana internasional terkait dengan isu bom dan terorisme", tuturnya.
Asumsi tersebut dibangun dari runtutan beberapa kasus pengeboman yang terjadi di Indonesia, seperti bom buku dan bom Utan Kayu di jakarta.
"Dari asumsi-asumsi itu melahirkan pertanyaan yang mendasar terhadap kinerja intelijen di Indonesia selama ini, untuk itu pemerintah harus cepat bertindak secara komprehensif untuk menciptakan rasa aman terhadap warga negaranya". Sahali menambahkan.