Jum'at, 31 Januari 2025

SBY: Tidak Punya Resep Atasi Krisis

SBY: Tidak Punya Resep Atasi Krisis

EKONOMI
2 Maret 2009, 05:13 WIB
Cuplik.com - SBY mengatakan bahwa tidak ada suatu "resep ajaib" untuk menyelesaikan dampak dari krisis keuangan yang saat ini dialami hampir seluruh negara di dunia, termasuk negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

"Berkaitan dengan kerja sama regional untuk meminimalkan dampak resesi ekonomi global memang tidak ada resep ajaib, tidak ada satu solusi instan, semua menyadari resesi ini dalam, semua negara-negara maju terpukul pasarnya menciut, ekspor kita terganggu, dan sejumlah masalah yang dialami oleh semua bangsa temasuk ASEAN," kata Presiden kepada sejumlah wartawan Indonesia seusai KTT ke-14 ASEAN di Hua Hin, Thailand, Minggu.

Kepala Negara mengatakan bahwa masing-masing negara telah melakukan apa yang bisa dilakukan, termasuk Indonesia untuk meminimalkan dampak krisis keuangan itu, baik di tingkat kawasan melalui ASEAN maupun di tingkat multilateral melalui misal, G20.

"Masing-masing negara juga ingin melakukan banyak hal untuk tidak memperburuk perekonomian global, berusaha untuk pada akhirnya menghentikan resesi dan kemudian ekonomi dunia bisa tumbuh kembali," katanya.

Namun, lanjut Presiden, segala upaya itu memiliki keterbatasan sehingga digalang kerja sama kawasan dan multilateral.

Indonesia, menurut Presiden telah menyampaikan tiga tingkatan skema kerja sama mengatasi krisis keuangan global dalam forum G20 tahun lalu di Amerika Serikat.

"Ketiga tingkatan itu adalah (kerjasama) secara multilateral, regional dan nasional," katanya.

Kepala Negara kemudian menjelaskan bahwa pada tataran regional Indonesia bekerjasama dengan ASEAN membentuk suatu Inisitaif Chiang Mai.

"Harapan kita Inisitiaf Chiang Mai bisa segera diimplementasikan. Kita tahu (dana bersama Inisiatif Chiang Mai) dari 80 miliar dolar AS telah menjadi 120 miliar dolar AS dan pada Mei di Bali akan ada pertemuan tingkat Menkeu ASEAN+3 bersamaan dengan pertemuan tahunan Bank Pembangunan Asia (ADB)," katanya.

Presiden berharap dalam pertemuan itu dapat diatur dengan jelas mengenai mekanisme penyaluran dan tata cara penggunaan dana itu.

Selain Inisiatif Chiang Mai, lanjut Presiden, ASEAN juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama ekonomi intra ASEAN, baik di bidang perdagangan maupun investasi serta sepakat untuk tidak melakukan proteksionisme.

"Didorong jangan sampai kita masing-masing menutup diri sehingga makin buruk masa depan perekonomian kita," ujarnya.

Kemudian, kata Presiden, Indonesia sebagai Ketua IMT GT (Indonesia, Malaysia, Thailand Growth Triangle) dan BIMP EAGA (Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina East ASEAN Growth Area) secara khusus menyampaikan usulan agar kerjasama sub-kawasan di masa mendatang dapat memperoleh paket stimulus yang dikeluarkan oleh baik negara maupun lembaga keuangan untuk pembangunan infrastruktur lokal.

Kepala Negara yang saat itu didampingi oleh Ibu Ani Yudhoyono, Menlu Hassan Wirajuda, Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani, Menteri Perdagangan Mari Pangestu dan Mensesneg Hatta Rajasa juga mengatakan bahwa penurunan harga minyak dunia mengakibatkan krisis keuangan itu tidak terlalu memukul negara-negara di Asia Tenggara.

"Sekarang harga minyak memang sedang turun sehingga tidak terlalu memukul negara-negara ASEAN tapi mengingat begitu permintaan secara global naik maka harga minyak dapat naik lagi maka ASEAN juga menyepakati Kerjasama Ketahanan Energi ASEAN," katanya. Kerja sama itu meliputi pencarian sumber daya baru dan energi alternatif.

Belajar dari bencana krisis pangan yang sempat mencemaskan sejumlah negara di dunia, ASEAN juga menggalang kerjasama ketahanan pangan.

"Kita menyadari sangat potensial untuk mengintegrasikan pertanian di kawasan ASEAN, padi atau beras misalnya. Kita punya teknologi, lahan, sehingga kalau itu bisa diintegrasikan sistem pengembangan dan mekanismenya maka ASEAN akan memiliki ketahanan pangan yang lebih baik lagi," ujarnya.

Penulis :
Editor :

Tag :

CURHAT RAKYAT

Workshop Gerabah Sitiwinangun Kabupaten Cirebon

Sitiwinangun adalah nama sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Desa ini sudah lama dikenal sebagai pusat kerajinan gerabah terbesar dan masih bertahan di wilayah Kabupaten Cirebon. Dapat dikatakan kerajinan gerabah Sitiwi

Ikan gurame terbesar sedunia di Bandung

Ikan gurame ini saya pelihara dari seukuran silet hingga besar seperti ini dalam waktu 5 tahun. Ikan gurame ini jenis bastar & berkelamin betina.

Kemenparekraf Gandeng Merry Riana Group Tingkatkan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menjalin kerja sama dengan Merry Riana Group dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) ekonomi kreatif. Kolaborasi ini bermula dari kunjungan Menteri Pariwisata dan E

TERBARU LAINNYA

IKLAN BARIS

layanan terapi hati ,kesembuhan luka batin,fobia,anxiety ,cemas, hidup sial,tak bahagia ,rezeki seret,psikomatik dan semua yang urusan pikiran ,bisa konsultasi wa 0813 5227 9928 /bang rudy insyaalllah
Bakso Goyang Lidah depan Gardu Induk Singajaya, menggoda selera. Kualitas Daging Sapi terjamin.
Ruqyah Islami wilayah Indramayu dan sekitarnya, Hub Ustadz ARI wa 0877-2411-1128
Jasa Foto / Video Wedding dan Prewedding, Live Streaming Indramayu dan sekitarnya, Harga Terjangkau Kualitas Cemerlang. Cuplik Production WA 081312829503
Hadir FRENDOT jasa pembuatan stiker, kalender, plakat, cetak ID card dan banyak lainnya lokasi depan RS MM Indramayu