Bupati mengatakan, dalam dunia pendidikan, manusia sebagai pemeran utamanya, baik sebagai subyek sekaligus obyek. Keilmuan sebagai medianya, memanusiakan manusia sebagai salah satu tujuannya, dan kemampuan untuk menjawab berbagai persoalan yang sifatnya kekinian maupun antisipasi masa depan sebagai keniscayaannya. Itulah sebabnya mengapa dunia pendidikan itu kompleks, menantang namun sangat mulia. Kompleksitas dan tantangan terus berkembang seiring dengan perjalanan zaman. Oleh karena itu, semua harus secara bersama-sama terus-menerus berikhtiar dengan sungguh-sungguh untuk menanganinya, demi kemuliaan diri, bangsa, negara, dan umat manusia.
Memahami dan menyadari tentang tantangan global dan internal yang sedang dihadapi, yang mengharuskan semua untuk lebih memperkuat jati diri, identitas, dan karakter sebagai bangsa Indonesia. Bangsa yang dikaruniai oleh tuhan yang maha kuasa potensi sumberdaya alam dan manusia yang luar biasa besarnya. Demikian juga kesempatan yang sangat terbuka untuk menjadi bangsa dan negara yang besar, maju, demokratis dan sejahtera. Oleh karena itu, dengan optimisme yang kuat, kerja keras dan cerdas, serta semangat kebersamaan, insya allah cita-cita mulia itu bisa diwujudkan.
"Disinilah mengapa pendidikan berbasis karakter dengan segala dimensi dan variasinya menjadi penting dan mutlak. Karakter yang ingin kita bangun bukan hanya karakter berbasis kemuliaan diri semata, akan tetapi secara bersamaan membangun karakter kemuliaan sebagai bangsa. Karakter yang ingin kita bangun bukan hanya kesantunan, tetapi secara bersamaan kita bangun karakter yang mampu menumbuhkan ke-penasaran-an intelektual sebagai modal untuk membangun kreatifitas dan daya inovasi. Yaitu karakter yang bertumpu pada kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa dan negara dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai pilarnya." kata Anna Sophanah.
Menyikapi perkembangan aktual terhadap munculnya perilaku destruktif, anarkis, dan radikalis, lanjut bupati, pendidikan memiliki peran dan tanggung jawab yang besar. Para pemangku kepentingan pendidikan, terutama kepala sekolah, guru, pimpinan perguruan tinggi dan dosen, harus memberikan perhatian dan pendampingan lebih besar kepada peserta didik dalam membentuk dan menumbuhkan pola pikir dan perilaku yang berbasis kasih sayang, toleran terhadap realitas keanekaragaman yang dibenarkan oleh peraturan dan perundangan.
Pada upacara pengibaran bendera itu, nampak dihadiri oleh berbagai elemen seperti TNI, Polri, PNS, pelajar, mahasiswa, dan Pramuka. Serta dihadiri pula oleh forum komunikasi pimpinan daerah Kabupaten Indramayu serta undangan lainnya. Kesempatan itu pula, Bupati Indramayu menyerahkan beberapa penghargaan kepada yang berprestasi diantaranya lomba pendidikan dasar (calistung) dan juga tenaga fungsional dan ketua komite sekolah berprestasi tingkat Kabupaten Indramayu tahun 2011.