Jum'at, 31 Januari 2025

PD: Delapan Menteri Harus Mau Bahas Bersama DPR

PD: Delapan Menteri Harus Mau Bahas Bersama DPR

HUKUM
5 Mei 2011, 17:57 WIB
Cuplik.Com - Jakarta - Ketua Departemen Keuangan DPP Partai Demokrat Ikhsan Modjo melihat, alotnya pembahasan Rancangan Undang Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (RUU BPJS) dikarenakan dalam draft RUU itu disebutkan kelembagaan BPJS bersifat nirlaba (keuntungan digunakan sepenuhnya bagi peserta jaminan sosial).

Dikatakan, dengan bentuk asuransi sosial yang bersifat nirlaba, sangat berat bagi empat perusahaan BUMN yang saat ini menyelenggarakan jaminan sosial, seperti PT Jamsostek, PT Akses, PT Taspen, dan PT Asabri untuk menyesuaikan hal itu.

Pasalnya, selama ini dengan sistem asuransi non-nirlaba, keuntungan yang diperoleh empat BUMN itu selalu menjadi milik karyawan, dan pimpinan perusahan itu. Jika sistem itu berubah menjadi nirlaba, para karyawan, dan pimpinan perusahaan tentu tidak akan menikmati lagi hasil keuntungan yang dicapai.

“Sangat berat bagi mereka, sistem nirlaba terlihat tidak realistis bagi mereka. Dengan sistem nirlaba akan mengurangi pemasukan bagi karyawan, dan para pimpinan perusahaan itu. Bayangkan, Jamsostek saja memiliki aset 60 triliun lebih,” jelas dia saat ditemui pers di Jakarta, (5/5).

Selain sistem nirlaba, pembahasan RUU BPJS juga alot karena dalam draft disebutkan keempat BUMN itu harus melebur jadi satu badan, masuk ke dalam BPJS. Menurut dia, pemerintah pun tidak akan mau melepas keempat BUMN itu untuk melebur menjadi satu, karena akan sulit menyatukan ribuan karyawan, dan puluhan pimpinan perusahaan.

“Mau dikemanain empat BUMN itu, karyawannya dan pimpinan perusahaan lainnya mau dikemanain juga,” tanya dia.

Menurut Ikhsan, selama perbedaan itu tidak diselesaikan, disahkannya RUU BPJS hanya mimpi di siang bolong. Kebuntuan dalam pembahasan akan terjadi kembali, akhirnya memaksa RUU BPJS tidak bisa disahkan.

Dirinya menyodori alternatif solusi mengenai itu. Menurut dia, untuk asuransi sosial seperti jaminan pengangguran, kesehatan, kecelakaan kerja, dan kematian memang harus dikelola secara nirlaba. Namun, untuk jaminan pensiun dan hari tua, sebaiknya dikelola secara profesioanl non-nirlaba.

Meski begitu, Direktur Eksekutif Financial Reforms Institute ini juga menegaskan, BPJS tetap harus ada, karena merupakan amanat dari UUD 1945, dan UU 40/2004. Karena itu, ia juga mendorong agar delapan kementerian yang telah ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membahas hal itu dengan serius.

“Pertama yang harus dibicarakan adalah soal kelembagaan itu. Sampaikan secara terbuka ke DPR melalui dialog antara pemerintah dan DPR. Jangan gembar-gembor di media saja. Cari jalan keluar mengenai perbedaan pandangan itu,” papar Ikhsan Modjo.

Diakui dia, saat ini memang telah ada jaminan sosial, seperti Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Namun, kata dia, jaminan sosial itu bentuknya ad hoc (sementara). Belum tentu, ungkap Ikhsan, pada pemerintahan berikutnya jaminan sosial itu juga ada.

Dirinya pun membantah jika anggaran untuk terselenggaranya jaminan sosial akan membebankan fiskal negara. Menurut dia, negara tidak akan terbebani oleh anggaran jaminan sosial. masalahnya, ucap dia, adalah tarik menarik kepentingan masing-masing institusi.

“Tarik menarik ini bukan tarik menarik kepentingan Parpol. Tapi individu-individu yang mempunyai kepentingan. Misalnya, kalau BPJS berjalan, Jamkesda/Jamkesmas menjadi tidak ada. Atau bantuan sosial yang ada di Mensos menjadi berkurang,” papar dia.

Ia juga melihat, keengganan pemerintah dalam membahas RUU BPJS bukan karena kurangnya political will Presiden SBY. Namun, karena kepentingan ego sektoral antar kementerian. Karena itu sebagai fungsionaris Partai Demokrat, dirinya berjanji akan memberi masukan-masukan kepada Presiden agar wakil-wakil pemerintah, yakni delapan menteri yang ditunjuk membahas RUU itu, benar-benar melaksanakan instruksi presiden tanpa ada kepentingan sektoral didalamnya.

Penulis : Dewo
Editor : Dewo

Tag :

CURHAT RAKYAT

Kemenparekraf Gandeng Merry Riana Group Tingkatkan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menjalin kerja sama dengan Merry Riana Group dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) ekonomi kreatif. Kolaborasi ini bermula dari kunjungan Menteri Pariwisata dan E

Rilis Lagu Terbaru, Miss Merry Riana Ungkap Fakta

Fakta mengejutkan terungkap dari Miss Merry Riana. Siapa sangka Entrepreneur, Investor dan Content Creator ini menyanyikan sebuah lagu rohani? Berawal di akhir bulan Januari 2023, pada saat itu Produser Impact Music Indonesia, Alberd Tanoni meminta Ms

Ikan gurame terbesar sedunia di Bandung

Ikan gurame ini saya pelihara dari seukuran silet hingga besar seperti ini dalam waktu 5 tahun. Ikan gurame ini jenis bastar & berkelamin betina.

TERBARU LAINNYA

IKLAN BARIS

Ruqyah Islami wilayah Indramayu dan sekitarnya, Hub Ustadz ARI wa 0877-2411-1128
layanan terapi hati ,kesembuhan luka batin,fobia,anxiety ,cemas, hidup sial,tak bahagia ,rezeki seret,psikomatik dan semua yang urusan pikiran ,bisa konsultasi wa 0813 5227 9928 /bang rudy insyaalllah
Jasa Foto / Video Wedding dan Prewedding, Live Streaming Indramayu dan sekitarnya, Harga Terjangkau Kualitas Cemerlang. Cuplik Production WA 081312829503
Hadir FRENDOT jasa pembuatan stiker, kalender, plakat, cetak ID card dan banyak lainnya lokasi depan RS MM Indramayu
Bakso Goyang Lidah depan Gardu Induk Singajaya, menggoda selera. Kualitas Daging Sapi terjamin.