�Pigura� dan �Bermula Dari A� Menang di FFS 2011

Cuplik.Com - Solo – Festival Film Solo berakhir dengan kemenangan film “Pigura” sebagai Pemenang Gayaman Award dan “Bermula Dari A” Pemenang Ladrang Award. Dua film ini dipilih oleh para dewan juri yang terdiri dari .Seno Gumira Ajidarma, Swastika Nohara dan Joko Anwar untuk Ladrang Award dan Arfan Adhi Perdana, Veronika Kusumaryati dan Ajish Dibyo untuk Kategori Gayaman Award.

Menurut Arfan Adhi Permana, film “Pigura” dipilih karena berhasil memadukan unsur-unsur filmis ide cerita, pengadegan, dramaturgi dan unsur-unsur artistik lainnya, menjadi satu film yang mampu merekam realitas keseharian dengan cara yang sederhana. Film “Pigura” adalah garapan dari siswa SMP 4 Satu Atap Karangmoncol, Purbalingga, dengan sutradara Darti dan Yasin.

Sedangkan “Bermula Dari A” garapan BW Purba Negara yang keluar sebagai pemenang Ladrang Award diakui Seno Gumira Ajidarma sebagai film yang memenuhi semua syarat sebagai sebuah film yang baik, melibatkan penonton dan secara simbolik maupun langsung, berhasil mengkomunikasikan pesan dengan sangat baik.

“Film ini secara artistik sangat menarik, secara politis sangat penting dan secara emosi sangat menggugah. Film ini juga menyampaikan pesan yang sangat relevan tidak hanya dalam skala Indonesia, tapi juga internasional|,” katanya.

Swastika Nohara dalam malam penganugerahan award Festival Film Solo di Studio 2 GKS, Sabtu (7/5) mengatakan, teknis penggarapan film ini juga bagus. Itu juga menjadi salah satu ukuran yang kita lihat dalam penjurian ini.

Kemenangan “Bermula Dari A” ini cukup mengagetkan, pasalnya beberapa pihak menjagokan film asal Palu yang berjudul “Wrong Day”. Namun dalam kompetisi Ladrang para juri mengakui persaingannya cukup ketat.

“Film-film  yang menjadi nominasi Ladrang Award memang semuanya berkualitas. Namun harus tetap ada satu film yang keluar sebagai pemenang,” tutur Joko Anwar salah seorang juri Ladrang dalam jumpa pers di Candi Resto, Kamis lalu (5/5).

Sementara itu, BW Purba Negara mengaku sangat tersanjung. Ia sangat salut dengan penyelenggaraan Festival Film Solo yang patut dicatat dalam sejarah perfilman di Indonesia. “Festival Film Solo membuktikkan bahwa dengan kesederhanaan, festival film ini mampu memberikan spirit baru bagi para sineas muda dan pecinta film di tanah air,” katanya.