Suatu penelitian yang dilakukan di salah satu daerah pemukiman padat penduduk di Propinsi Santiago, Chile, menemukan fakta adanya keterkaitan antara sakit kepala dengan polusi udara. Semakin tinggi tingkat pencemaran udara maka semakin meningkat pula jumlah pasien yang menderita migren atau jenis penyakit kepala lainnya.
Pada penelitian yang telah dilaporkan dalam American Journal of Epidemiology, Dr. Sabit Cakmak beserta rekan sejawatnya dari Health Canada di Ottawa, Ontario, mengkaji tingkat kualitas udara yang diambil dari tujuh stasiun monitoring antara 2001-2005.
Stasiun monitoring ini berfungsi mengukur lapisan ozon dan polusi udara termasuk diantaranya nitrogen dan sulful dioksida, karbon monoksida, dan partikel kecil yang berkaitan dengan pembakaran dari bensin, gas alam, dan sisa pembuangan bahan bakar lainnya.
Selama periode yang sama, tim peneliti juga mengumpulkan informasi mengenai jumlah pasien di rumah sakit yang mengalami sakit kepala migren, mengalami ketegangan atau jenis sakit kepala lainnya.
Ketika tim peneliti menyatukan data polusi udara dari semua daerah dengan data penderita sakit kepala, mereka menemukan bahwa polusi udara merupakan faktor berisiko yang menyebabkan semua jenis sakit kepala.
Dr. Sabit memilih Provinsi Santiago sebagai lokasi penelitian karena wilayah ini dikelilingi daratan pantai dan gunung Andes. Itulah sebabnya secara geografis wilayah ini mudah mengalami pencemaran udara.
Namun untuk memastikan konsistensi hasil penelitian ini di daerah yang berbeda, diperlukan investigasi selanjutnya.